Sebelumnya harus kita sepakati bahwa hal yang paling cepat
membunuh kesenangan dan mengundang perasaan bosan dan depresi adalah melakukan
perbandingan.
Walaupun sudah naluri manusia untuk menghitung progress yang
dicapai dengan rata-rata capaian orang lain, tidak dapat dipungkiri keberadaan
perbandingan tersebut akan mengurangi kesenangan, bahkan berpotensi kecewa.
Coba perhatikan ilustrasi berikut.
Mr. A baru bekerja disebuah perusahaan ternama di kota besar
dengan penghasilan Rp. 10 juta/bulan, dan kemudian karena usaha dan prestasinya,
ia mendapatkan bonus tambahan dari perusahaan tempat dia bekerja. Berbeda kasus,
Mr. B bekerja di perusahaan yang sama dengan Mr. A, dengan masa kerja lebih
tinggi penghasilan perbulannya adalah 12 juta. Ia suka bergaul dengan atasannya,
sehingga secara tidak langsung memiliki kecenderungan belanja lebih besar.
Banyak faktor yang dapat membuat kebahagiaan pencapaian yang kita
dapatkan menjadi tidak terlalu kita nikmati. Pada kasus diatas, Mr. A akan
berkurang kesenangannya apabila membandingkan penghasilan bulanannya dengan seniornya
dan kemungkinan akan depresi. Sedangkan Mr.B akan mendapatkan masalah keuangan jika
terus mengikuti kebiasan belanjanya yang sebenarnya bisa disesuaikan. Faktor yang
berpotensi tersebut akan lebih mudah dikendalikan dengan mengikuti cara berikut
:
Mengurangi Media Sosial
Meskipun pada zaman sekarang media sosial merupakan suatu
keharusan, namun proporsi yang kita habiskan dapat diefektifkan secara maksimal
dengan mengatur pola waktu sesuau keperluan kita.
Usahakan untuk mengurangi sebisa mungkin melihat feeds yang ada
pada sosial media, karena postingan yang dilakukan oleh seseorang yang ada
dikontak kita merupakan bagian paling menyenangkan dari perjalanannya, dan otak
kita akan secara otomatis membandingkan dengan kondisi kita. Semakin banyak
kamu melihat kondisi terbaik orang lain dan membandingkan, kemungkinan kita
akan merasa depresi dan merasa posisi kita kurang berharga.
Prinsip Jalur Pendakian
Seperti yang kita tahu, setiap gunung memiliki banyak jalur pendakian
yang berbeda yang masing-masing dapat mengantarkan kita menuju puncak yang
sama. Jika puncak gunung yang dituju berbeda, maka tidak ada alasannya untuk menanyakan
kondisi jalur dan puncak.
Ketika kamu melihat seseorang medapatkan kesuksesannya, maka
ingatlah bahwa mungkin puncak yang kalian tuju berbeda. Atau jika puncak kalian
sama, maka jalur pendakian kalian yang berbeda. Jalur pendakian yang berbeda
akan membutuhkan waktu perjalanan yang berbeda bukan?
Bersyukur
Hal yang paling mendasar dari semua hal adalah bersyukur. Lihatlah
apa yang kita capai dan bersyukur sebanyak mungkin terhadap kondisi tersebut. Meskipun
kita melihat banyak orang yang berada diatas kita, jangan lupa untuk melihat
kebawah kita. Tidak cukupkan kondisi kita saat ini, jika dibandingkan orang
yang dibawah kita?
Refreshing
Ada kalanya otak kita terlalu fokus pada perasaan kesal atas hasil
pencapaian yang kita anggap sebagai kegagalan jika dibandingkan dengan orang
lain. Hal tersebut wajar terjadi, karena otak kita memang diciptakan untuk
memecahkan semua masalah yang mengganggu.
Untuk membantunya, cobalah keluar rumah, mungkin lakukan travelling
singkat mengunjungi keluaga atau teman yang lama tidak berjumpa, atau berbaur
dengan lingkungan baru. Hal tersebut akan mengurangi secara tekanan emosional
serta memperluas perspektif kita, normalnya, masalah akan terasa lebih ringan.
Inspirasi proses
Daripada hanya melihat hasil kesuksesan orang lain dan membandingkannya,
cobalah untuk sedikit melihat usaha apa yang dilakukannya untuk mencapai hal
tersebut. Semakin kita mencari tahu, kemungkinan kita akan terkejut melihat besarnya
pengorbanan yang diberikan sebagai harga kesuksesannya. Pada tahap ini, nilai
kesuksesan yang diraihnya akan terlihat wajar.
Tahap selanjutnya adalah mengambil inspirasi dari usaha yang
dilakukannya, dan mencoba menerapkan esensi dari usaha tersebut. Mungkin kita
tidak akan mendapatkan hal yang sama, namun kita sudah mengetahui cara yang
terbukti berhasil.
Harus disadari bahwa terkadang apa yang kita lihat adalah sesuatu
yang memang ditujukan untuk diperlihatkan, tanpa melihat seberapa usaha yang telah
dilaluinya. Melihat kesuksesan yang didapatkan orang lain dan membandingkan secara
langsung bukanlah sesuatu yang imbang dan dapat diambil kesimpulan.