Membantu semua masalah pasangan, apakah baik? - Motivateasy

Membantu semua masalah pasangan, apakah baik?

 Membantu semua masalah pasangan, apakah baik
Ada kalanya kita bertanya, apakah eksistensi kita sebagai pasangan sudah cukup memberikan kontribusi kepada kenyamanan pasangan kita?


Pertanyaan itu sangat sering muncul ketika kita melihat pasangan kita mengalami suatu masalah, sebagai seseorang yang bertanggungjawab sudah sepantasnya kita menawarkan bantuan untuk mengurangi beban yang sedang dihadapi pasangan. Tapi apakah kita benar-benar perlu membantu?

Untuk sebagian besar masalah yang serius, jawabannya adalah iya. Namun pada beberapa jenis masalah, mungkin jawaban paling tepat adalah tidak perlu.

Dalam jenis masalah yang  dampaknya melibatkan masa depan bersama atau keluarga, maupun yang  berkaitan, kita sangat perlu membantu dengan segala kemampuan kita. Contoh kasus seperti ini misalnya permasalahan dalam menentukan jenis pekerjaan atau jabatan, atau permasalahan anak, dimana dampak dari keputusan ini akan lebih baik jika kita ikut terlibat.

Namun jika masalah yang terjadi merupakan masalah pribadi dan tidak berdampak pada kehidupan bersama, sebaiknya hindari untuk segera membantunya. Mengapa?

Pada dasarnya hidup akan selalu beriringan dengan masalah. Ketika kita selalu hadir sebagai penyelesaian dalam setiap hambatan yang dialaminya maka hal tersebut memang memudahkan hidupnya, tapi menyulitkan perkembanganya.

Insting manusia diciptakan untuk bertahan dari setiap masalah, dan dengan cepat akan mencoba mencari seluruh kemungkinan penyelesaian, termasuk bantuan orang lain.

Sebagai analogi, lihatlah perkembangan anak dalam proses belajar sekolah. Ketika kita (terus) membantunya dalam mengerjakan seluruh soal, apakah hal tersebut akan meningkatkan kemampuan nalar anak lebih baik? Tentu saja tidak.


Ingat, sudah pembawaan manusia untuk melakukannya semudah mungkin.


Sebagai pasangan yang baik, tentunya kita ingin membuat kemandirian dan kedewasaan pada pasangan kita. Mencoba percaya bahwa dia mampu menyelesaikannya sendiri adalah cara yang lebih logis untuk kemampuan bertahannya.

Ketika dia sanggup menyelesaikan masalah, akan ada bagian dirinya yang berkembang dan terjadi peningkatan kemandirian. Setiap perubahan dalam proses belajar mungkin tidak selalu nyaman, namun pada gilirannya akan mempermudah kehidupan.

Jangan takut bahwa kemandirian pasangan akan menyebabkan kita tidak diperlukan dan ditinggalkan, jika hubungan kalian memang sehat, maka seharusnya memberikan ruang berkembang dan kepercayaan tidak akan mengganggu apapun.

Sebagai toleransi, terus berikanlah motivasi dan jadilah teman diskusi yang nyaman bagi pasangan.

Tentunya kita juga memiliki kesibukan dan prioritas, sehingga tidak bisa menjamin untuk selamannya berada disisinya bukan?