Dalam suatu hubungan berpasangan, sudah dapat dipastikan bahwa kegiatan seksual antar pasangan merupakan salah satu kewajiban dan kebutuhan bagi kedua belah pihak, setidaknya secara pada pasangan umum dan normal. Bagi kamu yang masih menghindari bersentuhan dengan materi seksual ketika sudah resmi berpasangan, percayalah bahwa hal tersebut kurang wajar.
Sebelumnya melanjutkan, pastikan kamu yang membaca ini sudah memiliki
pasangan yang legal, atau setidaknya sudah memiliki kematangan dalam berfikir.
Jika kamu berfikir bahwa tulisan ini akan “nakal”, maka sebaiknya kamu berhenti
berharap dan segera berpindah halaman.
Saya tidak akan mengajari anda untuk mahir dalam bermain-main
dengan gairah seks anda, saya mempercayai bahwa setiap individu memiliki
referensi dan cara pandang yang tidak sama terhadapat definisi seks – bahkan sesama
saudara kembar. Untuk melihat lebih jauh tentang pandangan kita terhadap pentingnya
seksual dalam hubungan, dapat mempertimbangkan hal berikut.
Kebutuhan Biologis
Ya, tentunya kita sudah mengetahui bahwa secara gengetik kita
sudah dirancang untuk mempertahankan populasi dengan cara melahirkan keturunan.
Dari begitu banyak mamalia dimuka bumi yang mempertahankan populasi dengan
keturunan, manusia salah satu spesies yang diberi nilai tambah berupa “kesenangan”
saat melakukan hubungan biologis.
Dari fakta tersebut perlu disadari bahwa selain mendapat suatu “kesenangan”,
kegiatan seksual merupakan kebutuhan manusia dalam mempertahankan populasi.
Keturunan juga akan membantu manusia dalam meneruskan tugas progress
perkembangan yang sudah dicapai generasi sebelumnya. Kalaupun kamu belum
memiliki alasan untuk menikmati seks, alasan pemenuhan hak jasmani serta alasan
kebaikan umat manusia dimasa depat perlu dipertimbangkan, bukan?
Emosional
Banyak pepatah mengatakan bahwa karakter seseorang adalah
perwujudan dari pemikiranya. Faktanya, pemikiran kita sangat dipengaruhi oleh
keberadaan hormon dan enzim, yang secara otomatis diproduksi atau eliminasi
berdasarkan suatu kondisi pemicu.
Selain makanan dan obat yang kita konsumsi, kegiatan fisik merupakan
pemicu dari sekian banyak hormon tubuh, termasuk seks.
Ketika melakukan kegiatan seks, jenis hormon yang keluar merupakan
hormon yang sebagian besar membantu proses metabolisme pada tubuh yang membuat
tubuh menjadi lebih sehat., serta secara emosional akan menghilangkan
tekanan/depresi yang dialami akibat stress.
Kepercayaan
Jika kamu masih memiliki keraguan tentang manfaat seks dalam
hubungan dan mengira hal tersebut hanya berhubungan dengan kondisi-kondisi
fisik, mungkin alasan kepercayaan adalah yang paling tepat.
Jika kalian tidak memiliki alasan khusus, mempercayai pasangan
untuk melakukan kewajiban dan kebutuhannya merupakan bentuk ketulusan yang
paling mendasar.
Kepercayaan bahwa apa yang diinginkan oleh pasangan adalah kebaikan,
bukan keburukan, dapat memberikan ketentraman hati dan fikiran dalam hubungan,
termasuk dalam gairah seksual. Dalam mencapai ketentraman tersebut setidaknya
kalian harus jujur pada pasangan, juga berbesar hati untuk menerima beberapa kenyataan
diluar harapan.
Terakhir, saya ingin mengingatkan lagi bahwa semua “nilai” dan “parameter”
dalam hubungan seksual ditentukan dan disepakati oleh kedua belah pihak. Memang
harus diakui terkadang terdapat perasaan ketidak adilan atau tidak seimbang
disatu sisi, tapi pada saat terjadi toleransi dan negosiasi tersebutlah terjadi
komitmen dan interaksi yang memperkuat hubungan.