Bagaimana Membedakan Keperluan dan Keinginan? - Motivateasy

Bagaimana Membedakan Keperluan dan Keinginan?


Keingintahuan kita yang tak terbatas seolah menjadi kebingungan untuk mencari prioritas informasi yang benar-benar diperlukan.

Hidup di era modern dengan akses informasi tak terbatas seperti yang kita jalani saat ini sangatlah membantu dalam menjalani kehidupan dengan lebih mudah. Apa yang kita harapkan seolah hanya berada dalam genggaman dan siap untuk didapatkan kapan saja, pada kondisi ini, batasan antara keinginan dan kebutuhan menjadi sangat bias.

Marketing ilusi

Jangan terkecoh dengan semua penawaran oleh marketing yang gencar datang melalui berbagai media sosial.  Diskon 70% dari 100.000 Rupiah untuk barang yang belum tentu kamu perlukan bukan berarti kamu menghemat 70.000 Rupiah, sebaliknya kamu telah menyianyiakan potensi keuangan sebesar 30.000 Rupiah. 

Cara membedakan antara keinginan dan kebutuhan cukup sulit pada titik tertentu, tapi kebutuhan memiliki ciri yang serupa apa pun bentuknya. Ciri kebutuhan adalah :
  • Pasti diperlukan dalam jangka waktu dekat
  • Tidak terlalu berpengaruh pada gaya hidup
  • Merupakan kebutuhan dasar bertahan hidup
  • Vital dalam menjalani kehidupan sehari-hari
Bahan makanan merupakan salah satu contoh kebutuhan yang mutlak, sejak awal rencakanlah untuk mencukupi kebutuhanmu selama jangka waktu tertentu (misalnya sebulan) agar tidak terjadi kekacauan dalam siklus hidupmu.

Bagaimana mengenali sesuatu hanya keinginan?

Cara paling mudah mengenalinya adalah dengan memikirkan masa depan dan bertanya; Apakah aku akan menyesal membeli ini? 
Jika kamu masih merasa ragu, cobalah tahan keinginanmu untuk berbelanja selama beberapa hari. Umumnya sesuatu yang tidak benar-benar penting dalam hidupmu akan terlupa dalam rentang waktu tersebut, yang artinya kamu sebenarnya tidak butuh hal tersebut.

Rencakan belanjamu

Catatan keuangan tidak akan menghentikan seseorang untuk berbelanja, namun setidaknya dapat memberitahukan dengan jelas kondisi keuangannya.
Selalu lakukan rencana sebelum berbelanja, hal ini bertujuan meningkatkan fokus sehingga terhindar dari distraksi yang dilakukan marketing pada pelanggan.
Hindari berbelanja tanpa rencana, kondisi mental impulsive-buying para pelanggan pada awal bulan merupakan jebakan finansial yang sulit dihindari dan yang sangat dinantikan oleh para penjual.