Dalam bukunya "Atomic Habit", penulis James Clear menunjukkan berbagai penelitian tentang terbentuknya suatu kebiasaan. Dia menyimpulkan terdapat 5 cara efektif dalam membentuk kebiasaan
Dalam bukunya "Atomic Habit", penulis James Clear menunjukkan berbagai penelitian tentang terbentuknya suatu kebiasaan. Dia menyimpulkan terdapat 5 cara efektif dalam membentuk kebiasaan
1. Saling membantu dalam keseharian
2. Hormati kebutuhan khususnya
3. Privasi tidak musnah
4. Komunikasi&Komunikasi
5. Penolakan bukan berarti benci
6. Apresiasi
7. Aturan nyata
Manusia diciptakan dengan karakteristik yang unik untuk setiap individu. Banyak hal yang dapat mempengaruhi referensi dari sifat dan sikap seseorang, seperti : lingkungan, pelajaran, maupun keluarga. Bagaimana jika, pada suatu saat kita merasa karakter kita menyalahi common sense namun mendapatkan perlakuan kurang nyaman dari lingkungan?
Keep cool
Jika mereka mulai mengganggu harimu, langkah awal adalah bersikap tenang dan anggap gangguan tersebut tidak layak mendapatkan perhatianmu. Minimalkan konflik yang mungkin terjadi dan fokus pada apa yang sedang kamu kerjakan, jangan biarkan mereka berhasil mencapai tujuan mereka untuk mengusikmu.
Prepare the fact
Siapkan seluruh fakta yang paling sering mereka jadikan "senjata" untuk menyerangmu. Selama kamu berada dipihak yang benar, fakta ini akan dengan mudah didapatkan. Susun setiap kalimat dalam skenario yang terbaik yang bisa kamu buat dan buktikan mereka hanya melakukan omong kosong.
Dont praise
Tolong jangan membenarkan "keburukan" yang terjadi dilingkunganmu dengan ikut mendukung bahkan memuji tindakan mereka. Cukup diamkan hal tersebut, dan jika sudah mengusikmu - berikan respon yang menunjukkan kamu tidak setuju.
Say "NO" clearly
Hargai diri sendiri terlebih dahulu sebelum mengharapkan orang lain menghargai kita. Jika ada sesuatu yang tidak sanggup atau tidak suka kita kerjakan, selama pekerjaan tersebut bukan kewajiban kita maka beranikan lah diriuntuk dengan jelas menolaknya. Berikan alasan yang tepat dan jika perlu sarankan solusi terbaik. Buktikan kamu perduli meski saat itu kamu belum bisa melaksanakannya.
Proof & report
Fitnah dan tuduhan merupakan salah satu alat paling efektif untuk menjatuhkan seseorang dalam seuatu lingkungan. Untuk menghindarinya, selalu siapkan bukti dan laporan atas setiap kegiatan yang telah kamu kerjakan. Bukti-bukti ini akan dapat kamu manfaatkan untuk menepis tuduhan palsu yang menerpa, dan seringkali tuduhan tersebut dapat dikembalikan kepada pengirimnya. Sweet revenge!
Set clear priority
Paling utama yang kamu wajib lakukan adalah kejelasan prioritas. Kejelasan prioritas dapat membantu kamu dengan cepat menemukan solusi atas masalah yang sedang terjadi. Prioritas membuat kamu lebih fokus pada tujuan dan dapat mengabaikan gangguan kecil yang mungkin muncul selama proses pencapaianmu. Kamu hanya perlu menanggapi suatu masalah jika berpotensi kuat mengganggu tujuan prioritasmu.
Teruslah melakukan pengembangan diri dan beradaptasi di lingkungan terbaikmu, berikan toleransi yang cukup untuk setiap masalah. Hargai setiap makhluk sebagaimana kita ingin dihargai dan tetap jaga harga diri sebagai manusia.
Ketika kamu mulai merasa dirimu tidak mengalami "kebuntuan" yang hebat dalam menjalani hidup, kurangnya gairah dalam menjalani hari, namun disaat yang sama kamu juga tidak merasakan adanya kesalahan dan kerugian dari hidup yang kamu jalani, maka hal tersebut adalah salah satu tanda kamu mulai terlalu lama berada dalam zona nyaman hidupmu.
Merasakan hal tersebut tidaklah buruk. Hal ini menunjukkan dirimu telah siap untuk melangkah lebih lanjut untuk mengembangkan diri lebih jauh. Pertanyaannya mungkin adalah, apakah sebanding untuk merubah kenyamanan yang kita dapatkan saat ini dengan melanjutkan kerja keras lain yang membutuhkan effort lebih besar tetapi belum tentu mendapatkan hasil yang lebih baik?
Mungkin kita perlu melihat beberapa hal berikut untuk dapat memaknai lebih dalam keperluan dan pentingnya keluar dari zona nyaman.
1. Rasa nyaman seringkali adalah jebakan
Nyaman dalam kehidupan adalah harapan dari semua manusia. akan tetapi, jebakan kenyamanan dari satu sisi dapat diartikan sebagai "perangkap" untuk berhenti melihat kesempatan yang lebih luas. Memang tidak ada yang salah dalam menikmati kenyamanan yang telah kita capai dalam proses kehidupan kita, akan tetapi kenyamanan tersebut merupakan tempat beristirahat untuk selanjutnya kita melanjutkan ketahap berikutnya. Para pendaki sering berkata ; "jangan terlena untuk berhenti terlalu lama di pos istirahat, sebelum mencapai puncak.".
2. Pengembangan merupakan "makna" dari proses kehidupan
Jika kita mengamati proses keidupan kita, sejak kecil kita mendapatkan berbagai ilmu dan keterampilan yang kita perlukan, baik untuk keperluan akademik maupun keperluan sosial. Memaknai hal tersebut, sewajarnya kita mengasumsikan bawa proses kehidupan tidak akan akan pernah terlepas dari pengembangan diri. Apakah seorang siswa yang memiliki nilai tertinggi dikelas 2 SMA akan dapat berkembang dan menyelesaikan "proses" sekolah yang dijalaninya jika dia menolak untuk mengembangkan diri dan mempelajari pelajaran dikelas 3? tentu tidak. Pandanglah bahwa kita berada terus dalam fase proses berkembang, hingga nanti saatnya untuk mati.
3. Batasan yang kita buat seringkali semu
Merasa tercukupi merupakan hal yang baik, ini berarti kamu merupakan manusia yang pandai bersyukur. Tetapi terkadang kita lupa bahwa kita adalah makhluk yang imperfect, kita jauh dari kata sempurna, sehingga dengan demikian kita senantiasa harus selalu melakukan evaluasi dan penyesuaian untuk mengukur seberapa efesien kehidupan kita. Batasan yang kita buat belum bersifat final, karena hal tersebut hanya terbentuk akibat keterbatasn asumsi dan referensi yang kita miliki.
Tetaplah pandai bersyukur, namun jangan pernah lupa bahwa masih akan selalu terdapat banyak potensi yang dapat kita kembangkan. Tugas kita adalah mencari dan mengusahakannya.
4. Menantang diri sendiri
Alasan ini sangat cocok untuk kamu yang merasa berjiwa kompetitif. Ada jutaan kemungkinan dalam proses kehidupan kita yang mungkin terjadi, dan kita, hanya perlu memilih bidang yang sesuai dengan karakter kita. Apakah kamu tidak tertantang untuk melakukan hal yang lebih hebat, merasakan pengalaman-pengalaman baru dalam hidup, dan membuktikan kepada dirimu bahwa kamu mampu? Ada banyak hal baru diluar sana yang dapat merubah cara pandangmu terhadap dunia, kawan.
1. Pekerjaan tidak sesuai dengan passion
Jika pekerjaanmu tidak sesuai dengan passion kamu, mungkin kamu akan sedikit kesulitan diawal. But, manusia punya kemampuan toleransi yang tidak bisa diremehkan. Bekerja diluar passion akan berat jika dikaitkan dengan feeling, tapi ini jelas akan meningkatkan profesionalitas kamu. Kamu tidak akan mau lembur dan dibayar rendah untuk hal yang bahkan tidak kamu nikmati, bukan? Jika memang tidak dapat bertahan, maka keluar dari pekerjaan memang yang terbaik demi kesehatan mental.
2. Pekerjaan tanpa batas waktu yang jelas
Keterukuran dan pencapaian merupakan "medali kemenangan" yang meningkatan semangat dalam melakukan sesuatu, termasuk bekerja. Ibaratnya, tidak banyak yang akan tetap bertahan untuk sekolah selama bertahun-tahun tanpa tahu capaian mereka dalam belajar. Mungkin saja kamu merasa bosan karena pekerjaan yang dilakukan tidak memperlihatkan hasil yang kita kerjakan, meski sudah dilaksanakan dengan sungguh dalam waktu yang lama. Ada baiknya kita tetapkan batas achievment sendiri atau bersama tim, sehingga tujuan yang didambakan lebih terlihat jelas.
3. Pekerjaan tanpa kesempatan berkembang
Karir merupakan sesuatu yang menjadi kebutuhan kedua setelah prioritas mendapatkan pekerjaan terpenuhi. Karir merupakan salah satu buah jerih payah yang layak diperjuangkan dan membuat bersemangat dalam mencapai target tujuan kerja dan menghindari serangan bosan.
4. Pekerjaan tanpa ada experience
Pekerjaan yang berulang dan monoton tentu akan memberikan beban mental kepada seseorang. Kita sejatinya diciptakan kreatif dan dinamis, organ kita dirancang untuk melakukan banyak hal yang sama sekali berbeda. Solusi untuk masalah seperti ini adalah reposisi kerja, misal kamu minta mutasi pekerjaan atau kamu mengubah pola penjualan/marketing atau mengubah kebiasaan bisnis, sehingga otakmu akan kembali aktif untuk melakukan penyesuaian diri.
5. Pekerjaan yang tidak ber"makna"
Tidak ada pekerjaan yang tidak berguna, yang saya maksud adalah bahwa pelaku pekerjaan tersebut kadang tidak menghargai pekerjaannya sendiri dan mengganggapnya remeh. Seremeh apapun pekerjaanmu, hal tersebut merupakan pekerjaan yang mungkin banyak diinginkan orang lain, dan meski tidak langsung, pekerjaanmu juga memiliki dampak besar pada orang lain. Sadari kebermanfaatan pekerjaanmu dan lakukan dengan gairah.
Setiap pekerjaan memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing, akan lebih baik jika kita berfokus pada hasil, dan tetap menikmati prosesnya. Tetap kreatif guys!!
Jika waktu adalah uang, maka kita semua terlahir kaya. - Motivaeasy.
Kita diciptakan dengan kualitas waktu yang sebanding, dan jika asumsi tentang waktu kematian dianggap sebagai variabel yang tetap, maka sejatinya kita memiliki modal yang sama dalam menjalani kehidupan. Modal tersebut adalah waktu.
Waktu yang kita miliki seringkali didefinisikan sebagai umur atau masa hidup. Semakin lama umur kita bertambah dan kita semakin menua. Hal itu yang kita percayai sekarang.
Namun apa yang akan kamu bayangkan jika kita rubah perspektif kita dari sisi yang berbeda tentang waktu dan umur. Bagaimana jika umur kita, bukan lah waktu yang kita telah pergunakan, namun waktu yang tersisa. Apakah kita masih bisa berfikir dan merayakan ulang tahun sebagai panjang umur?
Data dari worldbank.org tentang life-expectancy atau harapan hidup negara indonesia per 2020 adalah 72 tahun, masih lebih kecil dibandingkan dengan negara china dan jepang sebesar 85 tahun, tapi lebih tinggi dari afrika tengah yang hanya sebesar 54 tahun. Jika dikalkulasi, maka :
72 tahun = 864 bulan = 26.280 hari = 630.720 jam = 37.843.200 menit = 2.270.592.000 detik.
Sekilas terlihat nilai yang fantastis dan terkesan kita masih punya banyak waktu tersisa untuk melakukan banyak hal, termasuk bersantai. Tapi apakah benar demikian? coba lihat berapa persentasi waktu kalian yang telah digunakan dalam hidup sampai saat ini.
Jika berumur 20 tahun, kamu sudah menghabiskan 27,7%
Jika berumur 30 tahun, kamu sudah menghabiskan 41,6%
Jika berumur 40 tahun, kamu sudah menghabiskan 55,5%
Seberapa jauh kamu sudah berkembang dengan progress waktu sebanyak itu? apakah waktu bersantai-mu masih sebegitu penting sekarang? Jika iya, maka beberapa fakta berikut mungkin akan membantu kamu lebih tersadar.
72 tahun adalah angka harapan hidup, bukan angka waktu produktif. Masa produktif masyarakat Indonesia adalah 64 tahun, yang artinya ekspektasi untuk potensi bekerja dibatasi maksimal hanya pada usia 64 tahun. Sampai disini perhitungan sebelumnya berubah menjadi :
20 tahun, kamu sudah menghabiskan 31,25% masa produktif (-3,55%).
30 tahun, kamu sudah menghabiskan 46,88% masa produktif (-5,28%).
40 tahun, kamu sudah menghabiskan 62,50% masa produktif (-7,00%).
Sayangnya ketika sampai tahap ini, kekhawatiran masih belum selesai. Menjawab pertanyaan berikut akan lebih menyadarkan kamu tentang betapa krusialnya waktu yang kamu miliki saat ini.
1. Apakah aku benar-benar berencana untuk terus bekerja hingga waktu akhir produktif (64 tahun)? FYI, masa pensiun di Indonesia pada saat ini adalah 56-58 tahun, dan tentu saja masih "belum" dianggap wajar jika seseorang dengan usia diatas usia tersebut masih bekerja keras untuk hidupnya, kecuali kondisi yang sangat terpaksa. Kita semua tidak ingin terus bekerja hingga lansia bukan?
2. Apakah aku benar bisa memiliki kondisi fisik dan mental yang sanggup untuk tetap produktif sesuai dengan ekspektasi? Di tengah polusi lingkungan, bencana alam, pandemi, risiko kecelakan, makanan tidak sehat dan penyakit yang terus menerus mengancam, akan lebih rasional jika kita tidak memberikan risiko untuk berfikir terlalu naive untuk hidup sebanding atau lebih lama dari ekpektasi. Prepare for the worst.