Apakah kamu sedang atau pernah merasa dirimu kurang disiplin dalam menjalani hidup? Setidaknya, setiap manusia yang melakukan re-assesment terhadap proses perjalanan hidup akan (pernah) merasakan kekurangan motivasi dan menurunnya kedisiplinan diri.
Seiring berjalannya hidup, saya mulai mengamati bahwa terdapat pola yang terus berulang terhadap peningkatan tingkat kedisiplinan ketika moment tertentu. Moment tersebut adalah tanggung jawab, dan beban hidup.
Ketika kamu, katakanlah sedang memiliki beban hidup yang menurutmu perspektif kita "berat", maka secara bawah sadar kamu akan meyakini bahwa kondisi kamu tidak dalam kondisi yang "aman". Kondisi tidak aman ini, akan memberikan kita dua pilihan dalam memberikan respon, yaitu Fight (lawan) atau Flight (pergi). Tambahan kewajiban yang mengharuskan kamu untuk tetap memilih untuk fight adalah ketika kamu memiliki tanggung jawab didalamnya.
Konsekuensi dari pilihan fight ini secara sadar dan tidak sadar akan memberikan beberapa dampak pada pola hidup kamu. Dari sisi psikologis, kita akan mulai mencari sistem yang paling memberikan kondisi paling menguntungkan bagi kita. Semisal, jika kamu religius, kamu akan mulai mendekatkan diri kepada tuhan untuk menurunkan serangan panik dan meningkatkan ketenangan. Selanjutnya adalah biasanya kita akan mulai melakukan penilaian terhadap prioritas kegiatannya, dalam rangka meminimalisir distraksi dalam menghadapi beban yang dihadapi.
Selain psikologis, sistem fisiologis tubuhmu juga akan mulai menyesuaikan. Fokus mata dan otak akan meningkat, rasa lelah tubuh lebih mudah ditahan, stamina tiba-tiba meningkat, dan konsentrasi tidak mudah teralihkan. Kita menjadi seseorang yang sangat displin. Sounds familiar?
Sayangnya, kemampuan itu menghilang ketika "beban" itu sudah terlepas. Kemalasan mulai kembali dengan "alasan" untuk memberikan istirahat setelah menghadapi "beban" sebelumnya, yang pada kenyataannya akan terus berlanjut dan menghilangkan tingkat disiplin yang telah terbentuk sebelumnya. Dengan kata lain, kita kembali menjadi pemalas.
Kesimpulannya?
Menurut saya, jika "beban" dan "tanggung-jawab" merupakan bahan bakar untuk "kedisiplinan", namun menimbulkan ketidaknyamanan pada kondisi kita, maka kunci dari mendapatkan tingkat kedisiplinan dengan efektif adalah memberikan sejumlah "beban" dan "tanggung-jawab" yang proporsional, yang tetap bisa membuat kita dalam kondisi "fight-state" dari waktu- waktu, namun tidak membebani berlebihan.
Semoga kita bisa terus berdisiplin!!!💪