Motivateasy: Relationships
Tampilkan postingan dengan label Relationships. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Relationships. Tampilkan semua postingan

 


Pernikahan mungkin merupakan titik puncak dari suatu usaha untuk hidup bersama, namun puncak ini bukanlah puncak terakhir dari perjalanan hidupmu. Ada banyak pasangan yang mengeluhkan perilaku pasangan yang dianggap tidak sesuai ekspektasi ketika sudah menjalani kehidupan bersama. Ada baiknya kita mencoba meliat kembali, apa saja aturan tak tertulis yang sebaiknya kita terapkan dalam pernikahan?

1. Saling membantu dalam keseharian

Selelah atau setidaksuka apapun kamu dengan pekerjaan atau tugas pasangan, sudah menjadi "unspoken rule" kalau kamu harus mendukung pasanganmu dalam menjalankan kewajibannya. Tentunya ini juga memiliki dampak positif berupa harmoni kita menjadi lebih kuat dengan pasangan.

2. Hormati kebutuhan khususnya

Untuk para pria, mungkin sebagian besar akan sedikit terkejut betapa "unik"nya wanita menghargai estetika dengan deretan make-up dan treatment-nya, dan wanita? kebanyakan mereka akan menggerutu melihat kebiasan dan ketekunan para pria menjalankan hobby yang "tidak bermanfaat". Hormati kebutuhan pasangan dan saling bertoleransi dalam kebaikan.

3. Privasi tidak musnah

Hal yang paling menjadi kesalahpahaman dalam berumah tangga adalah merasa bahwa tidak ada "privasi" antar personal. Dalam hal tertentu mungkin ini benar, tapi tentu saja tidak dalam semua hal. Mungkin saja pasangan anda adalah agen rahasia yang bisa membahayakan nyawa anda jika diketahui👽? atau sikap anehnya adalah proses dari pemberian suprise buatmu? do not overthink.

4. Komunikasi&Komunikasi

Kunci dari seluruh masalah dan metode paling baik untuk mencapai hubungan yang lebih damai adalah dengan berkomunikasi. Hindari egoisme dan gengsi berlebihan, pernikahanmu terlalu sepele untuk hancur karena emosi sesaat.

5. Penolakan bukan berarti benci

Jangan buru-buru marah jika ada pendapat atau permintaanmu yang tidak dikabulkan oleh pasangan. Cobalah untuk berkomunikasi dan memberikan toleransi. Ada banyak keunikan pasangan yang tidak kita ketahui, bukan?. Mungkin dia menolak madu itu karena alergi.

6. Apresiasi 

Memberikan support atas sekecil apapun pencapaian yang didapatkan dapat memberikan perasaan berharga bagi pasangan. Tidak perlu mewah, mahal atau rumit, cukup berikan minuman hangat, senyuman dan candaan ringan diruang tengah atas keberhasilannya bangun pagi, akan terasa sangat manis dan membekas dalam memorinya.

7. Aturan nyata

Dimana bumi dipijak, disitu langit dijunjung. Setiap keluarga sudah sepantasnya memiliki "rule" yang disepakati dan tidak perdebatkan. Seremeh-temeh apapun itu (misalnya: dilarang menghela nafas panjang diruang tamu😋), ketika sudah menjadi kesepakatan maka seluruh anggota harus mengikuti. Aturan ini memberikan motivasi keadilan dalam rumah tangga, karena bersifat mengikat tanpa memandang pelanggarnya. Kamu juga bisa membuat aturan untuk penalty atas pelanggaran agar hal ini lebih seru.


Seringkali kita menemukan seseorang dengan tingkah laku yang kurang biasa  terhadap kita, entah mereka terlalu perduli ataupun seolah mencari-cari urusan dengan kita. Beberapa temanmu mengatakan bahwa orang tersebut menyukaimu, namun tentu saja kamu tidak dapat memastikan dan belum yakin dengan berita tersebut bukan?


Entah kamu memang juga menyukainya atau bukan, hal berikut dapat dijadikan referensi untuk mengetahui apakah seseorang tersebut jatuh cinta kepadamu atau tidak.

Interaksi yang "berlebihan"

Jika seseorang menyukaimu, mereka umumnya akan berusaha untuk terus terkoneksi denganmu. Mereka sebisa mungkin akan mengupayakan berinteraksi denganmu dengan berbagai cara.


Jangan terkejut dengan pesan singkat, chat, tagging dan undangan diberbagai platform media darinya kepadamu yang terjadi tiba-tiba diluar kebiasaan. Mereka sedang berusaha untuk memiliki akses terhadapmu disemua keadaan dan kondisi, dan berusaha selalu siap untuk kamu temukan dengan mudah.


Bahayanya, pada tingkat yang ekstrim mungkin kamu harus mulai berhati-hati. Ketika mereka mulai intensif melakukan "kontak" tanpa persetujuanmu, baik secara fisik / langsung atau melalui jalur non-fisik (misalnya  media sosial), lebih baik kamu segera memikirkan cara terbaik untuk menghentikan hal tersebut. Seseorang dengan kondisi jatuh cinta bisa sangat mengerikan.

Support yang tidak disangka

Jenis lain dari orang yang menyukaimu adalah dengan mereka yang membantumu tanpa disangka, ketika kondisi sebenarnya kurang wajar untuk seseorang tersebut membantu dan kamu tidak menyangka untuk mendapatkan bantuan tersebut.


Ada beberapa jenis manusia yang dapat dengan baik menyembunyikan ketertarikannya, namun tidak banyak dari kita yang dapat menyembunyikan keperdulian kepada mereka yang kita sayangi. 


Mereka dengan jenis seperti ini akan terus memperhatikanmu dari kejauhan tanpa perlu adanya interaksi balik, namun akan segera bertindak dengan cepat ketika mengetahui kamu berada dalam kesulitan dan memerlukan bantuan. Biasanya mereka dengan tipe seperti ini memiliki ketulusan yang lebih tinggi dan menghargaimu.

Apa yang harus dilakukan?

Yang terpenting dari keadaan ini adalah respon yang kamu berikan. Bagaimanapun pasangan adalah pilihanmu dan keputusan hidupmu adalah hak yang kamu miliki, sehingga entah kamu ingin meneruskan permainan yang terjadi, atau segera mengakhiri dan mengabaikannya, lebih baik jika kamu lakukan dengan segera.


Respon apapun yang akan kamu berikan, hal yang terpenting adalah jangan pernah berfikir untuk mencoba bermain dengan perasaan seseorang. Rememberlove is scary sometimes.



Perkembangan zaman memang banyak memudahkan kita dalam bertahan hidup secara fisik. Kita secara umum hampir-hampir tidak menemui lagi bahaya kematian atau resiko kecacatan fisik pada setiap kegiatan kita sehari-hari, namun ternyata ada bahaya lain yang belum dapat kita dan cenderung semakin parah.


Sebagai makhluk hidup, kita mengetahui bahwa akhir dari keberadaan kita adalah kematian. Belum ditemukan keberadaan abadi dalam sejarah manusia yang panjang dan semua individu telah memahami bahwa dirinya dan manusia disekitarnya cepat atau lambat akan mengalami kematian. 


Jika demikian faktanya, apa makna dari belasungkawa yang kita ucapkan saat seseorang telah menginggal? Bukankah mereka telah mengetahui, dan sadar atau tidak sadar harus memahami kondisi tersebut? 


Belasungkawa bukan untuk mereka yang mati, tetapi untuk mereka yang hidup.

Penguat untuk keluarga

Tidak ada manusia yang pernah siap untuk kehilangan orang yang mereka kasihi. Perasaan kehilangan seseorang untuk selamanya, akan sedikit banyak terbantu oleh simpati yang datang dari belasungkawa. 

Bukankah sudah menjadi naluri kita sebagai manusia untuk saling membantu saat terjatuh?

Peringatan untuk lingkungan

Dalam setiap kematian, dibuat suatu penyebab atas kedatangannya. Entah hal tersebut wajar atau tidak wajar, penyebab akan menjadi salah satu pemusat perhatian mereka yang hidup dan menjadi lebih waspada.


Kematian akibat kecelakaan atau bencana akan lebih dirasa nyata bahayanya begitu mereka menyaksikan secara langsung jatuhnya korban. Dari hal ini, manusia diharapkan dapat mengembangkan kemampuan mereka untuk bertahan hidup dari penyebab yang sama.

Pengingat untuk diri sendiri

Bagian terpenting dari belasungkawa adalah pengingat untuk diri sendiri. Dengan mengucapkan belasungkawa, setidaknya ada sedikit bagian kesadaranmu yang akan tergugah dan merasa berkewajiban untuk dapat melakukan sesuatu yang lebih bermanfaat sebagai salah satu yang diberikan kesempatan lebih banyak.

Kita seharusnya dapat lebih memahami bahwa waktu kita di dunia sangat terbatas, dan kita harus melakukan sesuatu untuk memanfaatkannya dan mengurangi penyesalan diakhir hayat.

Kematian tidak akan pernah kita duga datangnya, persiapkan lah dirimu dengan baik dan bersungguh-sungguh. Kematian tidak akan menunggu ketika masanya telah sampai, kedatangnya adalah sesuatu yang pasti dan kita semua telah mengetahuinya.

Setiap orang memiliki alasan tersendiri dalam melakukan apapun, tapi memberikan harapan pada orang lain tetaplah suatu tindakan egoisme.

Dalam suatu hubungan yang memiliki riwayat saling kenal (terutama dengan mantan) akan sering sekali terjadi kecurigaan semacam ini.

Apalagi jika awal terbentuknya hubungan anda berdua adalah teman sharing/curhat, kecurigaan anda akan lebih cepat meningkat dan dapat memiliki dasar kuat.

Dalam hidup ada banyak sekali cara kita menemukan pasangan.

Bukan hal yang baru jika kamu menemukan pasangan yang merupakan mantan dari seseorang yang kamu kenal. Meski secara terang-terangan hal tersebut agak memalukan, tidak jarang pendekatan seperti ini berhasil hingga akhirnya menjadi pasangan yang resmi.

Tetapi pada banyak kasus, perasaan yang ada hanyalah pelarian. Bagaimana cara kita membedakan hal tersebut?

Hal yang paling sulit untuk dibohongi dalam keseriusan hubungan adalah komitmen.

Komitmen nyata membedakan dengan jelas arah hubungan yang sedang dijalani.

Saat seseorang tersebut hanya ingin bermain dan tidak benar-benar serius ingin menjalin hubungan denganmu, mereka akan berusaha untuk menghindari komitmen dan kepastian hubungan lainnya.

Untuk mengetahui hal tersebut dapat dengan mudah kamu amati ketika mereka menghindari  keharusan mengambil keputusan yang dapat meningkatkan komitmen dalam hubungan kalian. seperti misalnya :

  • Berusaha mencari alasan untuk menghindari acara bersama keluarga anda;
  • Tidak memiliki niat dan cenderung menutupi untuk mengenalkan anda pada keluarganya;
  • Memiliki banyak alasan untuk tidak terlihat bersama dimuka umum;
  • Menghindari pembicaraan yang membahas  tentang kemajuan hubungan;
  • Dan berbagai keadaan lainnya yang dapat meningkatkan kesempatan bersama kalian lebih jauh.

Apakah anda menemukan (beberapa) tanda tersebut pada pasangan anda?

Walaupun anda menemukan hal tersebut, bukan jaminan bahwa anda dapat bisa segera mengambil keputusan untuk meninggalkannya.

Terdapat banyak cara perasaan untuk memberikan toleransi kepada orang yang disayangi meskipun logika harus dibunuh.

Perasaan sayang sangat sulit diajak bernegosiasi.

Mungkin anda akan meneruskan hubungan tersebut hingga suatu saat yang tidak ditentukan, hingga terjadi sesuatu yang tidak bisa dihindarkan.

Anda harus mengingat bahwa ada banyak orang di dunia yang harus anda bahagiakan selain seseorang yang tidak tentu meberikan balasan kepada anda. Bahagiakanlah merekea, bahagiakanlah dirimu sendiri.

 

Banyak pertanyaan tentang apakah pasangan dan sahabat harus merupakan orang yang sama?

Jawabannya adalah : TIDAK. TIDAK HARUS.

Namun juga bukan berarti harus tidak sama.

Jika pada suatu kondisi, ada orang yang menganggap pasangannya sebagai sahabatnya maka saya tidak akan menolak ataupun menyalahkan. Terdapat toleransi yang sangat luas apabila kita membicarakan tentang perspektif secara individual.

Bila kita amati lebih jauh lagi, terdapat perbedaan antara kapasitas dan kemampuan dari sahabat dan pasangan.

Dimensi bercanda

Sahabat sering kali merupakan seseorang yang terhubung dengan kita karena kesamaan tingkat humor. Bersama sahabat seringkali kita bersama-sama akan menemukan suatu kelucuan dari moment dan menikmatinya bersama.

Pada pasangan, tingkat humor seringkali berbeda. Ada kalanya pasangan tidak merasakan ketertarikan pada suatu materi karena berbeda referensi. Namun toleransi yang tinggi dapat memperkecil dampak perbedaan tersebut.

Passion dan hobi

Berapa banyak pertemanan yang dimulai dari suatu kelompok yang terbentuk atas dasar kesamaan hobi dan passion?

Pergaulan yang intens saat bersosialisasi dan bekerjasama dalam kelompok akan mempererat kedekatan antar anggota sehingga sangat sering timbul perasaan persahabatan yang kuat.

Sedangkan pasangan merupakan perwujudan dari sisi romantisme dan kebutuhan biologis. Mungkin banyak diantara kita yang memiliki hobi atau pun passion yang jauh berbeda dari pasangan, hal ini membuktaikan bahwa kesamaan hobi dan passion bukanlah hal yang mutlak dimiliki pasangan.  

Level dan jenis rahasia

Jika anda ingin membicarakan tentang seseorang dan meminta pendapat, tentunya anda akan menemui seseorang yang anda kenal, percayai dan diasumsikan dapat memberikan saran.

Jika yang anda membicarakan tentang permasalahan bisnis dan usaha anda, mungkin sahabat akan lebih banyak membantu dalam mendapatkan solusi. Mereka merupakan tempat yang sesuai untuk memberikan pertimbangan secara logis dan membutuhkan perspektif yang luas.

Jika yang anda bicarakan adalah tentang pribadi dan perasaan, maka pasangan adalah orang yang paling tepat. Pasangan pada umumnya adalah orang yang akan setia mendukungmu apapun keluhanmu, benar atau melenceng.

Apakah sahabat dapat berlawanan jenis?

Pertanyaan selanjutnya adalah, apakah memungkinkan sahabat adalah seorang yang berlawanan jenis?

Bagi saya pribadi, sangat sulit menahan insting sebagai lawan jenis. Ketertarikan kepada lawan jenis yang paling membuat kita merasa safety sangat mungkin berkembang menjadi perasaan lain yang tanpa kita sadari akan menimbulkan ketergantungan, dan tentunya, permasalahan kompetisi dengan pasangan kita sendiri.

"Tanpa sadar kita akan melakukan komparasi ketika terdapat dua variabel yang mirip." 

Seorang sahabat dekat menurut saya tidak harus berasal dari luar keluarga, namun dapat berasal dari keluarga sendiri. Disamping mengenal kita dari kecil, potensi kemungkinan untuk berbuat buruk kepada kita pun menjadi sangat kecil.

Ketika awal hubungan umumnya perasaan “insecure” atau tidak aman tentang hubungan mungkin seringkali terjadi, terutama pada pasangan yang memiliki suatu kesenjangan yang cukup jauh. Ketakutan akan dikhianati sepihak atau ditinggalkan oleh pasangan merupakan faktor terbesar penyebab kekhawatiran tersebut.

Hal tersebut secara psikologis sangat wajar, namun normalnya durasi terjadinya hanya pada awal hubungan dan semakin berkurang bahkan menghilang seiring semakin banyak komitmen pasangan yang terbukti dan menambah keyakinan satu sama lain.

Akan tetapi, bagaimana jika perilaku tersebut terus berlanjut, bahkan cenderung semakin parah?

Emosi yang tidak stabil

Kemampuan seseorang untuk mengendalikan diri dapat berbeda satu sama lain, dan kecenderungan tersebut diperngaruhi banyak hal. Seseorang yang sering menuntut banyak kemungkinan merupakan seorang perfeksionis yang sulit menerima kekurangan dan berusaha memastikan semua sesuai dengan ekspektasinya.

Perlu banyak effort dalam melakukan segala sesuatu secara sempurna, bahkan perspektif sempurna mungkin saja sangat berbeda antar tiap orang.

Ketika menemukan pasangan dengan perilaku emosi yang tidak stabil, tugas kita adalah menentukan, apakah kita sanggup bersabar untuk menerima dampaknya (mungkin selamanya), atau mencoba melakukan sesuatu yang dapat mengingatkannya bahwa definisi hubungan tidak sesempit kesempurnaan dari satu perspektif.

Perilaku pelecehan

Beberapa pasangan melakukan pembatasan waktu berteman, jumlah relasi yang boleh ditemui, bahkan meminta melakukan izin terlebih dahulu untuk melakukan sesuatu. Jika tanpa alasan yang jelas dan logis, apakah itu wajar?

Tidak sama sekali.

Jika hal tersebut terjadi dalam suatu hubungan, maka percayalah bahwa anda sedang berada dalam siklus pelecehan secara moral.

Mengatasnamakan perilaku tersebut sebagai kasih sayang merupakan kesalahan besar dan pembenaran atas pelecehan paling hebat, yang memperdaya banyak pasangan untuk terlibat dalam hubungan yang tidak sehat. 

Bukti ketidakpercayaan

Keinginan untuk meyakini pasangan secara berlebihan, ketakutan kehilangan secara tidak wajar dan perlakuan pembatasan tanpa alasan merupakan indikasi yang kuat dari ketidakpercayaan seorang pasangan.

"Ada banyak jenis ketakutan dalam hidup kita terhadap pasangan. Pengkhianatan dan kebohongan dalam suatu hubungan tidak hanya akan mengganggu kita secara fisik, tapi juga mental."

Perilaku berlebihan dalam menyikapi hubungan tidak akan membawa kita kemana pun, kecuali menuju ketakutan dan keraguan yang lebih besar dan mendalam. Ketika perasaan tersebut muncul, berusahalah untuk mengurangi dengan melakukan introspeksi dan berbagi pemikiran dengan orang lain.

"Sangat melelahkan untuk meyakinkan atau membuktikan kepada seseorang bahwa kita tidak melakukan sesuatu yang memang tidak kita lakukan."

Tidak harus seluruh masalah selalu selesai pada waktu yang kita inginkan. Terkadang beberapa masalah hanya akan terjawab oleh berlalunya waktu.

Jika ternyata kamu terperangkap ilusi kasih sayang dari orang yang overprotektif, ingatlah bahwa diluar sana masih banyak orang yang juga menyayangi dan bersedia menjagamu dengan cara yang lebih pantas.

apakah mereka "teman" yang dapat kamu percaya?

Manusia adalah makhluk sosial yang pastinya tidak dapat hidup tanpa adanya relasi dan kerabat. Jenis sosialisasi yang paling mendasar adalah teman, namun harus diwaspadai jenis pertemanan yang malah dapat memperburuk karakteristik dan kehidupan kita.

Jenis pertemanan yang merusak kehidupan dan karakter seseorang seringkali disebut sebagai toxic relationship. Coba perhatikan kembali, apakah daftar berikut merupakan jenis teman yang kamu miliki?

Meruntuhkan kepercayaan diri

Ketika suatu ketika kamu memiliki keraguan atas suatu hal yang seharusnya kamu lakukan, teman yang toksik akan mencoba untuk menjatuhkan dan meremehkanmu.

Teman yang buruk tidak menyukai terjadi perkembangan pada orang lain, mereka akan mengutamakan kemajuan mereka dan berusaha memperlambat kemajuan orang lain.

Hubungan terisolasi

Meskipun terkesan eksklusif untuk berkumpul dengan grup tertentu, ketika grup tersebut melarang kita untuk berinteraksi dengan kelompok lain tanpa alasan yang jelas, maka hal tersebut merupakan tanda ketidaksehatan. Menerima berbagai jenis opini dan karakter kelompok lain juga merupakan suatu jenis sosialisasi yang membangun.

Padahal, dengan memperluas pertemanan kita akan menemukan lebih banyak perspektif baru dan informasi yang lebih luas. Jika kelompok mu memang terbaik, seharusnya bergaul dengan kelompok lain tidak akan menjadi masalah.

Mempermalukan didepan umum

Ada batasan yang sama-sama diketahui oleh tiap orang dalam suatu kelompok. Apabila temanmu sudah bercanda sampai dengan membuatmu dipermalukan hanya untuk sebagai lelucon, ada baiknya kamu untuk waspada.

Pertemanan yang baik memiliki empati yang sesuai dengan kondisi lingkungan tersebut dan akan berusaha untuk meminimalisir terjadinya kesalahpahaman serta menjaga harga diri.

Tidak berusaha membantu ketika terdesak

Ada kalanya kita merasa jatuh dan perlu bantuan. Saat dalam posisi terpuruk kita akan melihat sifat sesungguhnya dari seseorang. Mereka yang hanya berpura-pura perduli selama ini akan menghindari untuk membantumu jika tidak terdapat keuntungan apapun.

Teman sejati akan selalu berusaha membantu dengan segala kemampuannya ketika dia tahu temannya sedang dalam kesulitan.

Berkompetisi dengan cara tidak sehat

Meskipun peristiwa tersebut bukan terjadi pada saat berkompetisi dengan kita, jenis perilaku seperti ini merupakan suatu sifat yang sangat berbahaya. Bisa jadi suatu saat, justru kamulah yang menjadi sasaran.

Mereka yang menggunakan cara tidak sehat dalam kompetisi tidak menghormati orang lain dan hanya mementingkan hasil akhir. Tidak menutup kemungkinan suatu hari mereka akan menyakitimu secara sengaja dengan cera tak terduga apabila mereka merasa perlu.

Mengancam ketika emosi

Sangat berbahaya untuk menjadi teman seseorang yang memiliki jiwa terganggu. Salah satu ciri gangguan tersebut adalah kebiasan mengancam untuk mengancam.

Ketika menjalin pertemanan, hal penting yang harus dijaga adalah perasaan saling menghargai dan menghormati. Jika temanmu sudah mulai mengancam, hal tersebut menunjukkan bahwa dia telah kehilangan rasa hormat dan tidak menghargai keberadaanmu.

Sebagian besar pencapaian kita ditentukan oleh lingkungan kita, terutama jenis teman yang berada disekitar dan secara bawah sadar mempengaruhi kepribadian kita.

"Kita boleh bergaul dengan siapa saja selama hal tersebut tidak melanggar peraturan ataupun merugikan, namun untuk menjadikannya sebagai daftar teman utama yang berpotensi besar mempengaruhi kepribadian kita, itu adalah pilihan."


 


Tanpa sengaja, banyak orang yang tanpa sengaja membebani pasangannya dengan permasalahan mereka. Sekali lagi, tanpa sengaja.

Mungkin saja kita merupakan individu yang memiliki keterbukaan dan toleransi yang tinggi dalam menyikapi segala permasalahan, dan kebiasaan untuk menceritakan permasalahan-permasalahan kecil dan sepele dalam hidup kita pikir merupakan cara berinteraksi yang wajar dan tidak mengganggu.

Jika kita masih berpikir demikian mungkin kutipan berikut dapat membantu menyadarkan tentang hubungan persepsi dengan masalaha.

“Apa yang sederhana dalam pikiranmu, adalah hasil resolusi dari pemikiranmu. Bukan orang lain.”

Benar, seringkali kita menceritakan kekesalan atau masalah yang sebenarnua sepele bagi kita kepada pasangan dengan asumsi bahwa pasangan akan berpikir sama dengan pemikiran kita. Tanpa penyaringan. Tanpa peringatan.

Perspektif dan respon individual

Bukankah kita sudah mengetahui bahwa setiap individu memiliki cara berfikir dan menyelesaikan masalah yang berbeda? Baik secara perspektif maupun respon, dalam hal sesederhana apapun akan terdapat perbedaan. Walaupun tanpa sengaja, prinsip-prinsip dalam hidup seseorang akan secara otomatis mengambil alih beberapa permasalahan menggunakan metode penyelesaian yang paling efektif berdasarkan pada pengalamannya.

Sebagai contoh kecil, apa yang anda lakukan ketika lampu merah (traffic light) sedang menyala dan tidak terdapat banyak orang disekitar? Umumnya, mungkin beberapa dari kita akan melanggar lampu merah tersebut apabila memang memungkinkan.

Jika kita mengambil prinsip utama dari lampu merah yang berfungsi untuk mengamankan pengguna jalan dari terjadinya kecelakaan, tentu saja melanggar lampu merah tanpa menimbulkan kecelakaan atau kerugian tersebut tidak melanggar prinsip. Namun ada beberapa orang yang mengambil prinsip lain, yaitu hukum harus ditegakkan. Maka dari persperktif mereka tindakan yang dilakukan diatas merupakan pelanggaran terhadap hukum, walaupun tidak terjadi kerugian.

Masalahnya adalah, kita tidak selalu mengetahui perspektif mana yang digunakan oleh pasangan kita dalam memberikan respon suatu masalah yang kita bagikan.

Menceritakan tanpa menjelaskan

Coba diingat kembali berapa banyak kamu menceritakan kekesalanmu pada temanmu tentang suatu hal, atau betapa menjengkelkannya pimpinanmu saat rapat, atau dosen yang sangat sulit untuk diajak berkompromi.

Ketika selesai mengeluh, kebanyakan pasangan tidak menjelaskan kondisi aman mereka dari masalah tersebut, meskipun masalah tersebut pada dasarnya akan mereka lupakan sesaat kemudian.

Kita terlupa bahwa pasangan akan ikut memikirkan masalah kita. Sesedikit apapun respon, mereka memikirkan.

Pasangan dengan empati tinggi paling sering menderita akibat kondisi keluhan yang tidak bermakna seperti ini. Mereka merasakan tekanan dari dari masalah pribadi, ditambah dengan harus menenangkan pikiran yang ikut memikirkan keluhan pasangan.

Dengan demikian, sadarkah kita bahwa telah memberikan beban berlebih kepada pasangan kita?

Mengeluh dengan tujuan

Ketika sudah mengetahui mengenai resiko tersebut, mungkin mulai saat ini sebaiknya kita secara perlahan mulai melakukan penyaringan terhadap jenis dan jumlah permasalahan yang kita ungkapkan kepada pasangan.

Prinsip mengeluh kepada pasangan adalah adanya tujuan dari keluhan tersebut, jika memang hanya suatu permasalahan yang tidak butuh solusi, beritahukanlah padanya untuk tidak memikirkan hal tersebut.

Kurangilah keluhanmu pada pasangan. Semakin banyak kita mengeluh, tidak hanya buruk bagi kesehatan mental kita tapi juga berdampak kepada pasangan.

Tidak ada yang sempurna di dunia ini, tugas kita bersama pasangan adalah menemukan tujuan bersama yang dapat memberikan kontribusi dalam kehidupan bermasyarakat. Permasalahan yang mungkin akan selalu timbul dalam menjalani hidup merupakan bukti bahwa kita terus memperluas kemampuan kita.


 


Rutinitas merupakan cara paling mudah mendapatkan kebosanan.

Pada awal hidup bersama, mungkin semua akan menyenangkan dan hidup terasa berbeda. Semangat yang membara dalam menjalani hari-hari baru membuat gairah hidupmu meningkat.

Hal tersebut terjadi akibat pengaruh suatu sinyal diotak yang aktif ketika kita mengalami sesuatu sensasi yang baru. Namun kemampuan tubuh kita yang memiliki keterbatasan menyebabkan fungsi tersebut lambat laun akan menghilang.

Contoh tersebut dapat kita lihat pada saat kita pertama kali bekerja, berapa banyak yang mengaku bahwa waktu tidak terasa berlalu ketika mereka pertama bekerja? Hal tersebut merupakan indikasi peningkatan fokus dan gairah terhadap pekerjaan yang sedang dilakukan.

Semakin lama, pekerjaan harian yang rutin dilakukan akan menjadi sangat menjemukan, kita menjadi malas melakukan pekerjaan kita yang bahkan sebenarnya tidak memerlukan banyak tenaga untuk dilakukan dengan keahlian kita yang meningkat.

Bagaimana dengan pasangan?

Pada prinsipnya, semua yang menjadi rutinitas akan memiliki potensi menjadi membosankan.

Jika tidak diantisipasi dari awal, kebosanan terhadap pasangan yang setiap hari bertemu dan melakukan hal yang serupa akan berdampak pada keharmonisan hubungan. Kebosanan memang manusiawi, namun bosan kepada pasangan dan menyepelekannya hanya membuktikan bahwa kita bukanlah pasangan yang baik.

Cara berikut mungkin dapat dijadikan acuan dalam mencegah terjadinya kebosanan dalam hubungan.

Buat tujuan baru

Luangkan waktu sejenak dengan pasanganmu dan ajak dia untuk saling mengungkapkan keinginannya dimasa depan. Seringkali kita terlupa mengenai banyaknya tujuan bersama yang ingin kita lakukan, dan terjebak pada asumsi kita sendiri mengenai pandangan pasangan.

Lakukan pencatatan mengenai ide seaneh apapun yang muncul, kemudian sepakati beberapa alternatif target yang ingin dicapai beserta tenggat waktunya. Jika ingin lebih menantang, dapat ditambahkan mengenai penalti hukuman jika target tersebut tidak tercapai tepat waktu.

Contoh sederhana adalah merencakan untuk berlibur, atau melakukan aktivitas sosial bersama. Bayangkan betapa menyenangkannya hal tersebut dilakukan bersama-sama lagi setelah sekian lama.

Hal sesederhana ide, yang tercetus dan menjadi suatu pernyataan memiliki dampak manfaat yang lebih besar dibanding jutaan imajinasi yang hanya ada dalam pikiran.

Rencanakan strategi bersama

Langkah berikutnya adalah merencakan strategi dalam mencapai target yang ingin dicapai. 

Tuliskan dengan detail apapun yang terlintas dalam pikiran kalian mengenai cara untuk mencapai tujuan tersebut, kemudian pilihlah poin utama yang harus dilakukan segera dalam kegiatan harian untuk mencapai target.

Pada tahap ini, fokus kalian dalam menjalani kegiatan sehari-hari bukan lagi tertuju pada pola rutinitas yang monoton, tapi pada seberapa baik dan cepat kalian menyelesaikan agar target tercapai.

Selamat, kalian sudah terbebas dari kejenuhan akibat hanya memiliki target untu menyelesaikan rutinitas.

Evaluasi hasil rencana

Tahap terakhir ini merupakan bonus yang sangat manis, jadwalkan rutin untuk evaluasi bersama pasangan untuk melihat seberapa jauh progress yang telah kalian tempuh. Usahakan untuk memberikan pujian kepada apapun usaha dan hasil yang telah dicapai oleh masing-masing, dan tetap saling memotivasi.

Ketika melakukan evaluasi dan ternyata kalian berhasil mencapai target, maka rayakanlah dengan cara unik yang kalian sepakati. kalaupunbelum berhasil, saatnya untuk mendapatkan hukuman bersama – dengan cara yang tidak kalah menyenangkan tentunya.

Dan tanpa kalian sadari, pada tahap tersebut hubungan kalian tidak lagi terjebak dalam rutinitas yang membosankan. Bahkan mungkin, frekuensi komunikasi yang meningkat dan bervariasi akan menambah lekat hubungan kalian.

Pada satu titik mungkin saja setiap orang kembali merasa jenuh atau bosan akibat perasaan yang memburuk, tapi ketika kita mengingat pasangan dan komitmen kita, percayalah bahwa yang kita lakukan adalah hanya bertahan perasaan buruk tersebut berganti.


Apakah ketentraman dalam kebersamaan hubungan akan selalu pertanda baik?

Ketika telah hidup bersama bersama pasangan pilihan, selain memiliki semangat dan fokus untuk tujuan bersama, hal yang paling penting dipertahankan dalam hubungan adalah konsistensi untuk tetap bertahan.

Sudah terlalu sering kita dengan cerita tentang hubungan yang diperjuangkan dan dipertahankan dengan susah payah agar dapat hidup bersama, namun pada saat hubungan tersebut telah diterima dan diakui, terjadi perpisahan yang dahulunya sangat dihindari ketika masih berjuang bersama.

Penyebab dari perpisahan tersebut bisa jadi adalah keadaan tidak konsisten dalam menjalani hubungan. Sudah menjadi kodrat manusia memang, bahwa ketika terdapat suatu masalah akan berusaha fokus dan memikirkan solusi, sedangkan begitu masalah tersebut sudah terlewat, terlupalah semua fokus tersebut.

Beberapa hal berikut merupakan hal yang memang baik jika tidak dilakukan, namun jika kita memahami lebih jauh mengenai prinsip dasar dari kehidupan yang memang pada dasarnya adalah kumpulan dari perjalanan menemukan dan memecahkan masalah, seharusnya masalah tersebut dinikmati dan diperlakukan dengan semestinya.

Bertengkar dengan pasangan

Jika kamu belum pernah bertengkar dengan pasanganmu hingga saat ini, maka mungkin terdapat dua kemungkinan : pertama, hubungan kalian masih baru sekali, sehingga rasa gengsi dan canggung masih mendominasi; kedua, jika hubungan kalian sudah berjalan lama, maka berarti hubungan kalian dalam keadaan tidak baik-baik saja.

Apakah tidak mungkin tidak ada pertengkaran dalam hubungan? bukankah jika tidak terjadi pertengkaran menunjukkan bahwa perasaan mereka sangat kuat?

Saya tidak ingin memaksakan pemikiran saya, namun saya secara pribadi tidak percaya hal tersebut.

Setiap individu di dunia memiliki karakeristik sendiri, dan ketika mereka sudah bersama, sangat kecil kemungkinan untuk masing-masing menyembunyikan keunikan gaya hidup masing-masing.

Dan pastinya, akan ada beberapa prinsip yang berbeda yang nampak ketika sudah bersama. Mungkin perbedaan dari setiap pasangan adalah tingkat toleransi dan respon yang ditunjukkan. Bisa saja seseorang tidak menyukai cara tertentu, namun toleransi yang sangat besar dapat memaklumi kondisi tersebut. Bisa jadi.

Sudah sewajarnya saat berpasangan untuk berselisih paham pada suatu hal, namun harus diingat kembali bahwa masalah tersebut harusnya dapat dilalui berdua. Banyak ruang kompromi ketika hidup bersama, ego yang terlalu besar hanya akan menyakiti pasangan tanpa menguntungkan diri sendiri.

Bertengkarlah seperlunya, namun jangan lupakan perasaanmu pada pasanganmu lebih besar dari masalah tersebut.

Berbohong untuk kebaikan

Tentu saja sudah kita dengar banyak sekali r terjadi masalah keluarga yang menjadi fatal akibat alasan satu ini. Berbohong untuk kebaikan.

Apakah berbohong untuk kebaikan dilarang?

Saya termasuk orang yang melarang berbohong, namun saya percaya bahwa beberapa kebenaran tidak harus selalu diekspose, dengan berbagai persyaratan ketat tentunya.

Syarat pertama adalah dampak menutupi kebenaran tersebut memiliki nilai kebaikan besar dibanding jika terbongkar,  misalnya dengan menutupi kebenaran mengenai aib orang lain yang pada dasarnya kita ketahui kebenaran faktanya, akan sangat bermanfaat bukan?

Syarat kedua adalah dampak menutupi kebenaran tersebut seharusnya tidak mengganggu atau mengacaukan masa depan, atau kehidupan orang lain. Tentu saja akan sangat memalukan jika kita menutupi sesuatu yang jelas akan diketahui dimasa depan, atau memiliki dampak yang merugikan orang lain.

Namun dalam hubungan, usahakanlah sejujurnya kepada pasanganmu. Jika memang hal tersebut tidak dapat diterima dan mengakibatkan kehilangan perasaan, setidaknya kamu sudah jujur. Ingatlah kembali bahwa kebersamaan tersebut merupakan suatu komitmen bersama dari kedua belah pihak, jadi pada dasarnya kamu memang tidak "memiliki" pasanganmu. Kalian berdua saling memilih, dan menerima.

Menghindari perbedaan pendapat dan kebiasaan berbohong dengan pasangan merupakan cikal bakal keretakan rumah tangga yang sangat sering terjadi. Meski pada beberapa kondisi, melakukan hal tersebut dirasakan dapat mendamaikan dan menentramkan kondisi hubungan, tapi pada jangka waktu yang lebih lama, hal tersebut berdampak buruk pada keharmonisan hubungan.


Apakah kamu pernah melihat seseorang membagikan suatu postingan tentang kondisi emosional hubungan mereka di jaringan media sosial mereka?
Jika iya, dan asumsikan kamu hanya sedikit mengenal perorangan tersebut, apakah yang kesan yang kamu dapatkan? Ya benar, kamu tidak akan perduli dan ambil pusing, apalagi kamu tidak memiliki kewajiban maupun keterikatan langsung dengan hubungan dan personal orang itu, maka postingan tersebut akan segera terlupakan.
Jika kamu merupakan orang yang gemar melakukan hal tersebut coba fikirkan sekali lagi alasan melakukannya, apakah untuk mengabarkan kepada seseorang? Atau kah menginspirasi ?

Beralasan mengabarkan kepada seseorang

Tidak seperti zaman dahulu dimana mengirimkan kabar harus dilakukan manual dan perorangan, pada zaman informatika saat ini memang sangat mudah untuk memberikan kabar kepada banyak orang secara paralel. Hal yang perlu diambil sisi positifnya adalah kemudahan, namun apakah manfaat tersebut setara resikonya?
Kondisi emosional yang kamu sampaikan mungkin akan mengganggu orang lain. Jika postingan tersebut merupakan kebahagiaan kamu bersama pasangan, mungkin hal tersebut bisa menjadi cara orang lain yang tidak menyukai hubungan kalian untuk mengganggu. Jika postingan tersebut merupakan kesedihan, maka bayangkanlah betapa menderitanya orang terdekatmu yang berkurang kebahagiaannya dan turut merasa bersedih ketika membaca berita tersebut.
Jika momentum kebahagiaan tersebut sangat berharga atau mengguncang bagimu, setidaknya berilah filter untuk setiap rang yang dapat mengakses kabar tersebut. Karena mereka, sebagian besar tidak perduli, dan sebagian yang lain menjadikannya sebagai bahan mempergunjingkanmu.

Ingin menginspirasi orang lain

Alasan lainnya adalah ingin menginspirasi orang lain, atau kamu ingin bilang agar orang lain ikut merasa senang/sedih dengan kondisimu? Mungkin kamu hanya ingin pamer, karena tersebut memiliki potensi buruk yang lebih tinggi.
Jika hubungan kamu bahagia, maka bagikanlah prosesnya dan bukan hanya hasilnya, sebaliknya pula jika kondisimu sedang bersedih.  Jangan biarkan emosi orang lain merasa jatuh oleh tingginya kesuksesanmu, atau mempermalukan diri sendiri dengan memperlihatkan kondisimu yang paling rendah.
Dukungan terhadap sikap narsisme oleh perangkat teknologi yang semakin canggih, diikuti dengan rendahnya tingkat kewaspadaan digital, membuat banyak orang merasa perlu membagikan seluruh momen yang dianggapnya bernilai kepada seluruh orang, tanpa pengecualian.
Saat bahagia, mungkin sebaiknya kita membagikannya hanya pada orang terdekat saja. Karena yang begitu peduli terhadap kebahagiaan kita adalah orang terdekat.
Saat bersedih, usahakan sesedikit mungkin orang yang mengetahuinya. Ceritakan masalahmu hanya pada orang terdekat dan yang paling bisa memberikan solusi. Menceritakan kepada banyak orang untuk mendukungmu tidak terlalu membantu, karena pada dasarnya diri kita lah yang perlu dibantu untuk bangkit.
Saya tidak berharap kita mendapatkan kesulitan akibat perilaku sembarangan kita dimedia sosial, oleh karena itu (mungkin) cara terbaik adalah memberikan privatisasi pada kondisi kita.


Ketika proses pendekatan dalam hubungan, logika kita akan mentoleransi sangat jauh terhadap berbagai kondisi fakta yang berhubungan dengan calon pasangan.

Pepatah yang mengatakan “cinta itu buta” pun rasanya pantas disematkan, karena beberapa toleransi yang dilakukan bahkan terlalu “tidak wajar”. Namun hal tersebut umum dan normal dialami oleh seseorang, dan akan sangat sulit untuk memberikan pandangan nyata kepada mereka saat dalam kondisi tersebut.

Tapi pada saat menjalani kebersamaan dalam waktu lama, efek tersebut akan pudar dan kemampuan nalar seseorang akan kembali. Saat itu lah banyak terjadi pertentangan dan konflik antara kedua pihak, yang lambat laun menentukan keberlangsungan hubungan kedepannya.

Ada beberapa kebiasaan yang seharusnya sudah dihilangkan ketika memutuskan untuk bersama dalam waktu lama. Meski mungkin merubah sebagian kebiasaan, namun hal tersebut diperlukan untuk kesehatan mental dan psikologis dalam berpasangan.

Menakuti dan mengancam  

Kebiasaan yang sering muncul saat pendekatan ini memang terdengan manis pada awalnya, misal ketika mengancam untuk segera pulang kerumah dan menelepon, mungkin akan menggemaskan jika hanya sementara waktu. Tapi apa yang terjadi ketika dilanjutkan terus menerus ketika sudah berpasangan?

Tidak ada individu yang menyukai dikekang dan diancam, setidaknya dalam keadaan normal.

Pada perlakuan jangka panjang, kemungkinan besar akan memicu potensi kebohongan, perasaan depresi pada pasangan, dan ketakutan berlebih pada pasangan. Hal tersebut tentunya akan menyebabkan terbentuknya hubungan jangka panjang yang tidak sehat. Mungkin akan lebih baik jika kita dapat menahan diri untuk melakukan hal tersebut kepada pasangan, demi keharmonisan hubungan jangka panjang.

Lagipula, untuk apa mengancam jika kita memiliki hubungan yang saling menguntungkan?

Mempertahankan gengsi

Mungkin ini hal yang paling wajar terjadi ketika proses pendekatan. Satu sama lain memperlihatkan sisi terbaik untuk memikat perhatian, yang selanjutnya tentu saja meningkatkan gengsi diri.

Harus disadari bahwa ketika sudah terjalin suatu hubungan pasangan yang berkomitmen dan legal, mempertahankan gengsi merupakan metode paling ampuh untuk menyakiti pasangan sekaligus diri kita.

Bersiaplah untuk membagikan semua kondisi memalukanmu kepada pasangan, dan hiduplah tanpa kekhawatiran antara kalian berdua. Jika kamu masih ingin merahasiakan sesuatu dari pasangan, maka hal tersebut mungkin akan sangat sulit untuk merahasiakan sesuatu dari seseorang yang hidup bersama kita.

Terlalu cemburu

Masih suka cemburu dengan pasangan? Jika kamu memiliki alasan yang kuat dan logis maka tidak masalah.

Namun terkadang rasa cemburu berlebihan, terutama pada hal yang sudah menjadi kewajiban pasangan dan sudah kamu ketahui dan sepakati sejak awal kenal, akan sangat memberatkan bagi pasangan dan kamu sendiri. Otak kita diciptakan untuk menyelesaikan masalah dengan skala prioritas utama adalah yang terlihat dan terasa, dan tentu saja pasangan sebagai seseorang yang paluing dekat dengan kita, akan menduduki prioritas utama.

Depresi bisa saja terjadi jika kamu terus mengkwahatirkan pasangan, disisi lain pasangan juga dapat terganggu dan berdampak pada kualitas pekerjaannya.

Lebih bijak jika kita mencoba memahami kondisi pasangan, kemudian melakukan negosiasi dan mencoba memberikan toleransi, apapaun hasilnya nanti, ketika kesepakatan sudah dibuat maka tidak ada alasan lagi untuk terus khawatir berlebihan.

Ketiga permasalah diatas merupakan kondisi tersering yang menyebabkan permasalahan dalam hubungan dan menjadikannya tidak sehat. Cobalah untuk menghindari kebiasaan tersebut dan buatlah komitmen untuk saling percaya dengan pasangan.

Semoga kita semua mendapatkan pasangan terbaik!

Dalam suatu hubungan berpasangan, sudah dapat dipastikan bahwa kegiatan seksual antar pasangan merupakan salah satu kewajiban dan kebutuhan bagi kedua belah pihak, setidaknya secara pada pasangan umum dan normal. Bagi kamu yang masih menghindari bersentuhan dengan materi seksual ketika sudah resmi berpasangan, percayalah bahwa hal tersebut kurang wajar.  

Sebelumnya melanjutkan, pastikan kamu yang membaca ini sudah memiliki pasangan yang legal, atau setidaknya sudah memiliki kematangan dalam berfikir. Jika kamu berfikir bahwa tulisan ini akan “nakal”, maka sebaiknya kamu berhenti berharap dan segera berpindah halaman.

Saya tidak akan mengajari anda untuk mahir dalam bermain-main dengan gairah seks anda, saya mempercayai bahwa setiap individu memiliki referensi dan cara pandang yang tidak sama terhadapat definisi seks – bahkan sesama saudara kembar. Untuk melihat lebih jauh tentang pandangan kita terhadap pentingnya seksual dalam hubungan, dapat mempertimbangkan hal berikut.

Kebutuhan Biologis

Ya, tentunya kita sudah mengetahui bahwa secara gengetik kita sudah dirancang untuk mempertahankan populasi dengan cara melahirkan keturunan. Dari begitu banyak mamalia dimuka bumi yang mempertahankan populasi dengan keturunan, manusia salah satu spesies yang diberi nilai tambah berupa “kesenangan” saat melakukan hubungan biologis.

Dari fakta tersebut perlu disadari bahwa selain mendapat suatu “kesenangan”, kegiatan seksual merupakan kebutuhan manusia dalam mempertahankan populasi.

Keturunan juga akan membantu manusia dalam meneruskan tugas progress perkembangan yang sudah dicapai generasi sebelumnya. Kalaupun kamu belum memiliki alasan untuk menikmati seks, alasan pemenuhan hak jasmani serta alasan kebaikan umat manusia dimasa depat perlu dipertimbangkan, bukan?  

Emosional

Banyak pepatah mengatakan bahwa karakter seseorang adalah perwujudan dari pemikiranya. Faktanya, pemikiran kita sangat dipengaruhi oleh keberadaan hormon dan enzim, yang secara otomatis diproduksi atau eliminasi berdasarkan suatu kondisi pemicu.

Selain makanan dan obat yang kita konsumsi, kegiatan fisik merupakan pemicu dari sekian banyak hormon tubuh, termasuk seks.

Ketika melakukan kegiatan seks, jenis hormon yang keluar merupakan hormon yang sebagian besar membantu proses metabolisme pada tubuh yang membuat tubuh menjadi lebih sehat., serta secara emosional akan menghilangkan tekanan/depresi yang dialami akibat stress.

Kepercayaan

Jika kamu masih memiliki keraguan tentang manfaat seks dalam hubungan dan mengira hal tersebut hanya berhubungan dengan kondisi-kondisi fisik, mungkin alasan kepercayaan adalah yang paling tepat.

Jika kalian tidak memiliki alasan khusus, mempercayai pasangan untuk melakukan kewajiban dan kebutuhannya merupakan bentuk ketulusan yang paling mendasar.

Kepercayaan bahwa apa yang diinginkan oleh pasangan adalah kebaikan, bukan keburukan, dapat memberikan ketentraman hati dan fikiran dalam hubungan, termasuk dalam gairah seksual. Dalam mencapai ketentraman tersebut setidaknya kalian harus jujur pada pasangan, juga berbesar hati untuk menerima beberapa kenyataan diluar harapan.

Terakhir, saya ingin mengingatkan lagi bahwa semua “nilai” dan “parameter” dalam hubungan seksual ditentukan dan disepakati oleh kedua belah pihak. Memang harus diakui terkadang terdapat perasaan ketidak adilan atau tidak seimbang disatu sisi, tapi pada saat terjadi toleransi dan negosiasi tersebutlah terjadi komitmen dan interaksi yang memperkuat hubungan.

 Membantu semua masalah pasangan, apakah baik
Ada kalanya kita bertanya, apakah eksistensi kita sebagai pasangan sudah cukup memberikan kontribusi kepada kenyamanan pasangan kita?


Pertanyaan itu sangat sering muncul ketika kita melihat pasangan kita mengalami suatu masalah, sebagai seseorang yang bertanggungjawab sudah sepantasnya kita menawarkan bantuan untuk mengurangi beban yang sedang dihadapi pasangan. Tapi apakah kita benar-benar perlu membantu?

Untuk sebagian besar masalah yang serius, jawabannya adalah iya. Namun pada beberapa jenis masalah, mungkin jawaban paling tepat adalah tidak perlu.

Dalam jenis masalah yang  dampaknya melibatkan masa depan bersama atau keluarga, maupun yang  berkaitan, kita sangat perlu membantu dengan segala kemampuan kita. Contoh kasus seperti ini misalnya permasalahan dalam menentukan jenis pekerjaan atau jabatan, atau permasalahan anak, dimana dampak dari keputusan ini akan lebih baik jika kita ikut terlibat.

Namun jika masalah yang terjadi merupakan masalah pribadi dan tidak berdampak pada kehidupan bersama, sebaiknya hindari untuk segera membantunya. Mengapa?

Pada dasarnya hidup akan selalu beriringan dengan masalah. Ketika kita selalu hadir sebagai penyelesaian dalam setiap hambatan yang dialaminya maka hal tersebut memang memudahkan hidupnya, tapi menyulitkan perkembanganya.

Insting manusia diciptakan untuk bertahan dari setiap masalah, dan dengan cepat akan mencoba mencari seluruh kemungkinan penyelesaian, termasuk bantuan orang lain.

Sebagai analogi, lihatlah perkembangan anak dalam proses belajar sekolah. Ketika kita (terus) membantunya dalam mengerjakan seluruh soal, apakah hal tersebut akan meningkatkan kemampuan nalar anak lebih baik? Tentu saja tidak.


Ingat, sudah pembawaan manusia untuk melakukannya semudah mungkin.


Sebagai pasangan yang baik, tentunya kita ingin membuat kemandirian dan kedewasaan pada pasangan kita. Mencoba percaya bahwa dia mampu menyelesaikannya sendiri adalah cara yang lebih logis untuk kemampuan bertahannya.

Ketika dia sanggup menyelesaikan masalah, akan ada bagian dirinya yang berkembang dan terjadi peningkatan kemandirian. Setiap perubahan dalam proses belajar mungkin tidak selalu nyaman, namun pada gilirannya akan mempermudah kehidupan.

Jangan takut bahwa kemandirian pasangan akan menyebabkan kita tidak diperlukan dan ditinggalkan, jika hubungan kalian memang sehat, maka seharusnya memberikan ruang berkembang dan kepercayaan tidak akan mengganggu apapun.

Sebagai toleransi, terus berikanlah motivasi dan jadilah teman diskusi yang nyaman bagi pasangan.

Tentunya kita juga memiliki kesibukan dan prioritas, sehingga tidak bisa menjamin untuk selamannya berada disisinya bukan?


holding hand

Banyak hal yang dapat membuat kita mengambil keputusan yang besar dalam waktu singkat tanpa memikirkan lebih lanjut dampak yang mungkin timbul, untuk beberapa hal yang memiliki target jangka pendek dan dampak yang minim mungkin hal tersebut dapat dimaklumi, karena beberapa kesalahan memang akan membuat kita semakin dewasa dalam bertindak kedepannya. Namun, dalam urusan hubungan pasangan, apakah hal tersebut berlaku? Meskipun ada yang berpendapat bahwa hal tersebut hal yang wajar, dampak yang dapat terjadi mungkin lebih besar dari yang kita bayangkan. Poin berikut dapat dijadikan pertimbangan untuk mengambil keputusan dalam melanjutkan hubungan kalian. 


Hanya berkenalan singkat 

Untuk kamu yang terlalu lama sendiri, akan merasa sangat istimewa dan bahagia ketika menemukan seseorang yang kamu anggap dapat mengerti dan sesuai dengan yang diharapkan selama ini. Tapi ingat, sampai dengan berkenalan dengannya kamu berada dalam keadaan yang baik, sehingga tunggulah beberapa saat agar resiko kecewamu menurun. Kisaran waktu beberapa bulan mungkin cukup untuk mengenal lebih dalam pasanganmu, seperti kondisi dan sifat keluarganya, kondisi ekonomi, serta lingkungan hidupnya. Hal tersebut akan sangat banyak membantu dalam menjalani sisa hubungan kalian apabila memang ternyata berlanjut. Yang paling penting tentu saja, temukan kekurangan calon pasanganmu, kemudian pertimbangkan apakah kekurangan tersebut merupakan sesuatu yang masih sanggup untuk ditoleransi? 


Terlalu merencanakan masa depan 

Apabila kalian memiliki porsi “perencanaan masa depan” yang berlebih dibanding dengan aksi pelaksanaan, maka segera perbaiki hal tersebut. Memiliki angan-angan bersama memang akan sangat menyenangkan, namun tanpa adanya usaha yang nyata maka mungkin hal tersebut bukanlah tujuan, tapi hanya sekedar mimpi. Ajak pasanganmu untuk bekerjasama dengan target berdasarkan perencanaan yang telah kalian buat. Dalam proses, progress yang bertumbuh lebih berharga dibandingkan dengan perencanaan yang ferfeksionis. Merencanakan sesuatu yang terlalu baik juga memiliki sisi buruk, yaitu overestimated, sehingga hasil yang kurang memuaskan malah akan menurunkan semangat, meskipun berhasil. 


Ingin bersama 24 Jam 

Kita manusia, makhluk normal yang perlu dan butuh sesuatu secara individual. Memiliki keinginan melanjutkan hubungan hanya demi kebersamaan selama mungkin, hanya akan menghambat pertumbuhan kalian sebagai pasangan. Memberikan ruang kepada pasangan untuk memiliki kebebasan merupakan ketulusan yang nyata. Beberapa penelitian juga menyebutkan bahwa sifat ingin bersama terus menerus juga merupakan indikasi dari keadaan ansietas, rasa ketidakpercayaan, serta kecenderungan posesif. Tentu saja kita bukan orang sakit, benarkan? 

Demikian beberapa saran dalam menentukan keputusan untuk melanjutkan hidup bersama atau tidak. Pada dasarnya tidak ada aturan yang mutlak dalam hubungan, semua diserahkan kembali kepada kita sebagai pemegang keputusan. Apapun keputusan yang dibuat, saran ini hanya sekedar mengingatkan, bukan menghukumi. Karena yang menanggung nikmat maupun derita, adalah pelaksana.



Ketika kita memiliki pasangan, mungkin banyak sekali hal yang menjadikannya pilihan kita, baik itu rasional, maupun hanya emosional yang bersifat sementara. Banyak alasan yang terlihat baik untuk memulai hubungan namun sebenarnya hanya akan membawa pada hubungan yang dipenuhi tekanan saat dilakukan pada jangka lama. 

Mencoba mengubah dan menyelamatkannya


Jangan pernah memilih pasangan dengan alasan ingin menyelamatkannya dari keburukan, atau karena kamu merasa dapat mengubahnya menjadi lebih baik. Kamu bukan superhero, dan melakukan hal tersebut seperti menjalankan misi seumur hidup. Cobalah sedikit membayangkan bagaimana hidupmu nantinya, jangan terkecoh hanya karena alasan itu itu terlihat “manis”. 
Mungkin akan lebih rasional jika kalian menyepakati suatu komitmen bersama, sehingga tujuan kebaikan tersebut adalah tujuan bersama, bukan individual. Beban pasti akan terasa ringan jika dikerjakan bersama. 

Karena selalu ingin membuatnya bahagia


Apakah kamu merasa tidak sanggup jika melihat pasangan bersedih? Hal tersebut sangat wajar, tentu saja sebagai pasangan kita ingin memberikan sesuatu yang membahagiakan dan menghilangkan kesedihannya. Namun, bersikap selalu memasang “mode” bahagia didepannya – meski kalian saling mengetahui bahwa kondisi berada dalam keadaan tidak nyaman, akan terlihat seperti seseorang yang tidak memiliki empati. Dan mungkin, bukan pilihan yang baik untuk hubungan jangka lama, . 
Ketika pasangan bersedih, mendengarkan keluhan dan luapan emosinya adalah salah satu solusi untuk memberikan respon positif kita sebagai pasangan. Hargai dan terus support pasangan saat berada dikondisi terpuruk akan lebih menguatkan “chemistry” antara kalian. 

Menganggap kebahagiaannya sebagai tanggungjawab


Kesalahan besar lainnya adalah menjadikan kebahagiaan pasangan sebagai kewajiban, sekilas memang terlihat sebagai suatu alasan yang mulia, tapi percayalah itu adalah kebiasaan yang buruk dalam hubungan. Kita tidak bisa menentukan dan memaksanan perspektif kebahagiaan milikmu kepada seseorang, karena kebahagiaan adalah pilihan individual yang tentu saja definisinya akan selalu berbeda tiap kepala.. 
Berfokuslah membangun hubungan yang dapat menjadi jalan kebahagiaan, membahagiakan orang lain adalah cara untuk taidak bahagia paling mudah. Bahagiakan dirimu,kemudian tularkan hal tersebut kepada pasanganmu.

Membentuk pencitraan yang berbeda demi pasangan 


Setiap orang memiliki karakter yang berbeda. Jika selama ini kamu memiliki pasangan yang membuatmu terus menerus menutupi jati dirimu dan tampil sebagai seseorang yang berbeda, maka berubahlah. Sangat melelahkan bersandiwara seumur hidupmu hanya demi kesenangan pasangan, jujurlah dan coba saling terbuka satu sama lain. 
Seseorang yang memang menghargaimu sebagai pasangan seharusnya bisa menghormati pilihanmu dan berpandangan terbuka terhadap apapun identitas unik pasangan, meskipun sulit dan akan memerlukan beberapa penyesuaian satu sama lain. Jika memang tidak ditemukan keserasian dalam proses kejujuran, maka tentukanlah pilihanmu segera.