Motivateasy

 


Pernikahan mungkin merupakan titik puncak dari suatu usaha untuk hidup bersama, namun puncak ini bukanlah puncak terakhir dari perjalanan hidupmu. Ada banyak pasangan yang mengeluhkan perilaku pasangan yang dianggap tidak sesuai ekspektasi ketika sudah menjalani kehidupan bersama. Ada baiknya kita mencoba meliat kembali, apa saja aturan tak tertulis yang sebaiknya kita terapkan dalam pernikahan?

1. Saling membantu dalam keseharian

Selelah atau setidaksuka apapun kamu dengan pekerjaan atau tugas pasangan, sudah menjadi "unspoken rule" kalau kamu harus mendukung pasanganmu dalam menjalankan kewajibannya. Tentunya ini juga memiliki dampak positif berupa harmoni kita menjadi lebih kuat dengan pasangan.

2. Hormati kebutuhan khususnya

Untuk para pria, mungkin sebagian besar akan sedikit terkejut betapa "unik"nya wanita menghargai estetika dengan deretan make-up dan treatment-nya, dan wanita? kebanyakan mereka akan menggerutu melihat kebiasan dan ketekunan para pria menjalankan hobby yang "tidak bermanfaat". Hormati kebutuhan pasangan dan saling bertoleransi dalam kebaikan.

3. Privasi tidak musnah

Hal yang paling menjadi kesalahpahaman dalam berumah tangga adalah merasa bahwa tidak ada "privasi" antar personal. Dalam hal tertentu mungkin ini benar, tapi tentu saja tidak dalam semua hal. Mungkin saja pasangan anda adalah agen rahasia yang bisa membahayakan nyawa anda jika diketahui👽? atau sikap anehnya adalah proses dari pemberian suprise buatmu? do not overthink.

4. Komunikasi&Komunikasi

Kunci dari seluruh masalah dan metode paling baik untuk mencapai hubungan yang lebih damai adalah dengan berkomunikasi. Hindari egoisme dan gengsi berlebihan, pernikahanmu terlalu sepele untuk hancur karena emosi sesaat.

5. Penolakan bukan berarti benci

Jangan buru-buru marah jika ada pendapat atau permintaanmu yang tidak dikabulkan oleh pasangan. Cobalah untuk berkomunikasi dan memberikan toleransi. Ada banyak keunikan pasangan yang tidak kita ketahui, bukan?. Mungkin dia menolak madu itu karena alergi.

6. Apresiasi 

Memberikan support atas sekecil apapun pencapaian yang didapatkan dapat memberikan perasaan berharga bagi pasangan. Tidak perlu mewah, mahal atau rumit, cukup berikan minuman hangat, senyuman dan candaan ringan diruang tengah atas keberhasilannya bangun pagi, akan terasa sangat manis dan membekas dalam memorinya.

7. Aturan nyata

Dimana bumi dipijak, disitu langit dijunjung. Setiap keluarga sudah sepantasnya memiliki "rule" yang disepakati dan tidak perdebatkan. Seremeh-temeh apapun itu (misalnya: dilarang menghela nafas panjang diruang tamu😋), ketika sudah menjadi kesepakatan maka seluruh anggota harus mengikuti. Aturan ini memberikan motivasi keadilan dalam rumah tangga, karena bersifat mengikat tanpa memandang pelanggarnya. Kamu juga bisa membuat aturan untuk penalty atas pelanggaran agar hal ini lebih seru.

 


Manusia diciptakan dengan karakteristik yang unik untuk setiap individu. Banyak hal yang dapat mempengaruhi referensi dari sifat dan sikap seseorang, seperti : lingkungan, pelajaran, maupun keluarga. Bagaimana jika, pada suatu saat kita merasa karakter kita menyalahi common sense namun mendapatkan perlakuan kurang nyaman dari lingkungan?

Keep cool

Jika mereka mulai mengganggu harimu, langkah awal adalah bersikap tenang dan anggap gangguan tersebut tidak layak mendapatkan perhatianmu. Minimalkan konflik yang mungkin terjadi dan fokus pada apa yang sedang kamu kerjakan, jangan biarkan mereka berhasil mencapai tujuan mereka untuk mengusikmu.

Prepare the fact

Siapkan seluruh fakta yang paling sering mereka jadikan "senjata" untuk menyerangmu. Selama kamu berada dipihak yang benar, fakta ini akan dengan mudah didapatkan. Susun setiap kalimat dalam skenario yang terbaik yang bisa kamu buat dan buktikan mereka hanya melakukan omong kosong.

Dont praise

Tolong jangan membenarkan "keburukan" yang terjadi dilingkunganmu dengan ikut mendukung bahkan memuji tindakan mereka. Cukup diamkan hal tersebut, dan jika sudah mengusikmu - berikan  respon yang menunjukkan kamu tidak setuju.

Say "NO" clearly

Hargai diri sendiri terlebih dahulu sebelum mengharapkan orang lain menghargai kita. Jika ada sesuatu yang tidak sanggup atau tidak suka kita kerjakan, selama pekerjaan tersebut bukan kewajiban kita maka beranikan lah diriuntuk dengan jelas menolaknya. Berikan alasan yang tepat dan jika perlu sarankan solusi terbaik. Buktikan kamu perduli meski saat itu kamu belum bisa melaksanakannya. 

Proof & report

Fitnah dan tuduhan merupakan salah satu alat paling efektif untuk menjatuhkan seseorang dalam seuatu lingkungan. Untuk menghindarinya, selalu siapkan bukti dan laporan atas setiap kegiatan yang telah kamu kerjakan. Bukti-bukti ini akan dapat kamu manfaatkan untuk menepis tuduhan palsu yang menerpa, dan seringkali tuduhan tersebut dapat dikembalikan kepada pengirimnya. Sweet revenge!

Set clear priority

Paling utama yang kamu wajib lakukan adalah kejelasan prioritas. Kejelasan prioritas dapat membantu kamu dengan cepat menemukan solusi atas masalah yang sedang terjadi. Prioritas membuat kamu lebih fokus pada tujuan dan dapat mengabaikan gangguan kecil yang mungkin muncul selama proses pencapaianmu. Kamu hanya perlu menanggapi suatu masalah jika berpotensi kuat mengganggu tujuan prioritasmu.


Teruslah melakukan pengembangan diri dan beradaptasi di lingkungan terbaikmu, berikan toleransi yang cukup untuk setiap masalah. Hargai setiap makhluk sebagaimana kita ingin dihargai dan tetap jaga harga diri sebagai manusia.


Ketika kamu mulai merasa dirimu tidak mengalami "kebuntuan" yang hebat dalam menjalani hidup, kurangnya gairah dalam menjalani hari, namun disaat yang sama kamu juga tidak merasakan adanya kesalahan dan kerugian dari hidup yang kamu jalani, maka hal tersebut adalah salah satu tanda kamu mulai terlalu lama berada dalam zona nyaman hidupmu. 


Merasakan hal tersebut tidaklah buruk. Hal ini menunjukkan dirimu telah siap untuk melangkah lebih lanjut untuk mengembangkan diri lebih jauh. Pertanyaannya mungkin adalah, apakah sebanding untuk merubah kenyamanan yang kita dapatkan saat ini dengan melanjutkan kerja keras lain yang membutuhkan effort lebih besar tetapi belum tentu mendapatkan hasil yang lebih baik?


Mungkin kita perlu melihat beberapa hal berikut untuk dapat memaknai lebih dalam keperluan dan pentingnya keluar dari zona nyaman.


1. Rasa nyaman seringkali adalah jebakan

Nyaman dalam kehidupan adalah harapan dari semua manusia. akan tetapi, jebakan kenyamanan dari satu sisi dapat diartikan sebagai "perangkap" untuk berhenti melihat kesempatan yang lebih luas. Memang tidak ada yang salah dalam menikmati kenyamanan yang telah kita capai dalam proses kehidupan kita, akan tetapi kenyamanan tersebut merupakan tempat beristirahat untuk selanjutnya kita melanjutkan ketahap berikutnya. Para pendaki sering berkata ; "jangan terlena untuk berhenti terlalu lama di pos istirahat, sebelum mencapai puncak.".


2. Pengembangan merupakan "makna" dari proses kehidupan

Jika kita mengamati proses keidupan kita, sejak kecil kita mendapatkan berbagai ilmu dan keterampilan yang kita perlukan, baik untuk keperluan akademik maupun keperluan sosial. Memaknai hal tersebut, sewajarnya kita mengasumsikan bawa proses kehidupan tidak akan akan pernah terlepas dari pengembangan diri. Apakah seorang siswa yang memiliki nilai tertinggi dikelas 2 SMA akan dapat berkembang dan menyelesaikan "proses" sekolah yang dijalaninya jika dia menolak untuk mengembangkan diri dan mempelajari pelajaran dikelas 3? tentu tidak. Pandanglah bahwa kita berada terus dalam fase proses berkembang, hingga nanti saatnya untuk mati.


3. Batasan yang kita buat seringkali semu

Merasa tercukupi merupakan hal yang baik, ini berarti kamu merupakan manusia yang pandai bersyukur. Tetapi terkadang kita lupa bahwa kita adalah makhluk yang imperfect, kita jauh dari kata sempurna, sehingga dengan demikian kita senantiasa harus selalu melakukan evaluasi dan penyesuaian untuk mengukur seberapa efesien kehidupan kita. Batasan yang kita buat belum bersifat final, karena hal tersebut hanya terbentuk akibat keterbatasn asumsi dan referensi yang kita miliki. 


Tetaplah pandai bersyukur, namun jangan pernah lupa bahwa masih akan selalu terdapat banyak potensi yang dapat kita kembangkan. Tugas kita adalah mencari dan mengusahakannya.


4. Menantang diri sendiri

Alasan ini sangat cocok untuk kamu yang merasa berjiwa kompetitif. Ada jutaan kemungkinan dalam proses kehidupan kita yang mungkin terjadi, dan kita, hanya perlu memilih bidang yang sesuai dengan karakter kita. Apakah kamu tidak tertantang untuk melakukan hal yang lebih hebat, merasakan pengalaman-pengalaman baru dalam hidup, dan membuktikan kepada dirimu bahwa kamu mampu? Ada banyak hal baru diluar sana yang dapat merubah cara pandangmu terhadap dunia, kawan.

 


Bosan dalam pekerjaan adalah sesuatu yang wajar terjadi, dan jika kondisi normal maka akan dengan cepat terpulihkan. Namun jika kebosanan tidak berhenti atau sangat sering terjadi, baiknya kamu cek list dibawah untuk mengidentifikasi masalah kamu.

1. Pekerjaan tidak sesuai dengan passion

Jika pekerjaanmu tidak sesuai dengan passion kamu, mungkin kamu akan sedikit kesulitan diawal. But, manusia punya kemampuan toleransi yang tidak bisa diremehkan. Bekerja diluar passion akan berat jika dikaitkan dengan feeling, tapi ini jelas akan meningkatkan profesionalitas kamu. Kamu tidak akan mau lembur dan dibayar rendah untuk hal yang bahkan tidak kamu nikmati, bukan? Jika memang tidak dapat bertahan, maka keluar dari pekerjaan memang yang terbaik demi kesehatan mental.

2. Pekerjaan tanpa batas waktu yang jelas 

Keterukuran dan pencapaian merupakan "medali kemenangan" yang meningkatan semangat dalam melakukan sesuatu, termasuk bekerja. Ibaratnya, tidak banyak yang akan tetap bertahan untuk sekolah selama bertahun-tahun tanpa tahu capaian mereka dalam belajar. Mungkin saja kamu merasa bosan karena pekerjaan yang dilakukan tidak memperlihatkan hasil yang kita kerjakan, meski sudah dilaksanakan dengan sungguh dalam waktu yang lama. Ada baiknya kita tetapkan batas achievment sendiri atau bersama tim, sehingga tujuan yang didambakan lebih terlihat jelas.

3. Pekerjaan tanpa kesempatan berkembang

Karir merupakan sesuatu yang menjadi kebutuhan kedua setelah prioritas mendapatkan pekerjaan terpenuhi. Karir merupakan salah satu buah jerih payah yang layak diperjuangkan dan membuat bersemangat dalam mencapai target tujuan kerja dan menghindari serangan bosan.

4. Pekerjaan tanpa ada experience 

Pekerjaan yang berulang dan monoton tentu akan memberikan beban mental kepada seseorang. Kita sejatinya diciptakan kreatif dan dinamis, organ kita dirancang untuk melakukan banyak hal yang sama sekali berbeda. Solusi untuk masalah seperti ini adalah reposisi kerja, misal kamu minta mutasi pekerjaan atau kamu mengubah pola penjualan/marketing atau mengubah kebiasaan bisnis, sehingga otakmu akan kembali aktif untuk melakukan penyesuaian diri. 

5. Pekerjaan yang tidak ber"makna"

Tidak ada pekerjaan yang tidak berguna, yang saya maksud adalah bahwa pelaku pekerjaan tersebut kadang tidak menghargai pekerjaannya sendiri dan mengganggapnya remeh. Seremeh apapun pekerjaanmu, hal tersebut merupakan pekerjaan yang mungkin banyak diinginkan orang lain, dan meski tidak langsung, pekerjaanmu juga memiliki dampak besar pada orang lain. Sadari kebermanfaatan pekerjaanmu dan lakukan dengan gairah.


Setiap pekerjaan memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing, akan lebih baik jika kita berfokus pada hasil, dan tetap menikmati prosesnya. Tetap kreatif guys!!

 

Jika waktu adalah uang, maka kita semua terlahir kaya. - Motivaeasy.


Kita diciptakan dengan kualitas waktu yang sebanding, dan jika asumsi tentang waktu kematian dianggap sebagai variabel yang tetap, maka sejatinya kita memiliki modal yang sama dalam menjalani kehidupan. Modal tersebut adalah waktu.


Waktu yang kita miliki seringkali didefinisikan sebagai umur atau masa hidup. Semakin lama umur kita bertambah dan kita semakin menua. Hal itu yang kita percayai sekarang.


Namun apa yang akan kamu bayangkan jika kita rubah perspektif kita dari sisi yang berbeda tentang waktu dan umur. Bagaimana jika umur kita, bukan lah waktu yang kita telah pergunakan, namun waktu yang tersisa. Apakah kita masih bisa berfikir dan merayakan ulang tahun sebagai panjang umur?


Data dari worldbank.org tentang life-expectancy atau harapan hidup negara indonesia per 2020 adalah 72 tahun, masih lebih kecil dibandingkan dengan negara china dan jepang sebesar 85 tahun, tapi lebih tinggi dari afrika tengah yang hanya sebesar 54 tahun. Jika dikalkulasi, maka :


72 tahun = 864 bulan = 26.280 hari = 630.720 jam = 37.843.200 menit = 2.270.592.000 detik.

Sekilas terlihat nilai yang fantastis dan terkesan kita masih punya banyak waktu tersisa untuk melakukan banyak hal, termasuk bersantai. Tapi apakah benar demikian? coba lihat berapa persentasi waktu kalian yang telah digunakan dalam hidup sampai saat ini.


Jika berumur 20 tahun, kamu sudah menghabiskan 27,7% 
Jika berumur 30 tahun, kamu sudah menghabiskan 41,6%
Jika berumur 40 tahun, kamu sudah menghabiskan 55,5%


Seberapa jauh kamu sudah berkembang dengan progress waktu sebanyak itu? apakah waktu bersantai-mu masih sebegitu penting sekarang? Jika iya, maka beberapa fakta berikut mungkin akan membantu kamu lebih tersadar.


72 tahun adalah angka harapan hidup, bukan angka waktu produktif. Masa produktif masyarakat Indonesia adalah 64 tahun, yang artinya ekspektasi untuk potensi bekerja dibatasi maksimal hanya pada usia 64 tahun. Sampai disini perhitungan sebelumnya berubah menjadi :


20 tahun, kamu sudah menghabiskan 31,25% masa produktif (-3,55%).
30 tahun, kamu sudah menghabiskan 46,88% masa produktif (-5,28%).
40 tahun, kamu sudah menghabiskan 62,50% masa produktif (-7,00%).


Sayangnya ketika sampai tahap ini, kekhawatiran masih belum selesai. Menjawab pertanyaan berikut akan lebih menyadarkan kamu tentang betapa krusialnya waktu yang kamu miliki saat ini.


1. Apakah aku benar-benar berencana untuk terus bekerja hingga waktu akhir produktif (64 tahun)? FYI, masa pensiun di Indonesia pada saat ini adalah 56-58 tahun, dan tentu saja masih "belum" dianggap wajar jika seseorang dengan usia diatas usia tersebut masih bekerja keras untuk hidupnya, kecuali kondisi yang sangat terpaksa. Kita semua tidak ingin terus bekerja hingga lansia bukan?


2. Apakah aku benar bisa memiliki kondisi fisik dan mental yang sanggup untuk tetap produktif sesuai dengan ekspektasi? Di tengah polusi lingkungan, bencana alam, pandemi, risiko kecelakan, makanan tidak sehat dan penyakit yang terus menerus mengancam, akan lebih rasional jika kita tidak memberikan risiko untuk berfikir terlalu naive untuk hidup sebanding atau lebih lama dari ekpektasi. Prepare for the worst.


-------------------------------------
Sampai disini, apakah kamu masih (merasa) memiliki kelebihan waktu untuk disia-siakan?


Apakah kamu sedang atau pernah merasa dirimu kurang disiplin dalam menjalani hidup? Setidaknya, setiap manusia yang melakukan re-assesment terhadap proses perjalanan hidup akan (pernah) merasakan kekurangan motivasi dan menurunnya kedisiplinan diri.

Seiring berjalannya hidup, saya mulai mengamati bahwa terdapat pola yang terus berulang terhadap peningkatan tingkat kedisiplinan ketika moment tertentu. Moment tersebut adalah tanggung jawab, dan beban hidup.

Ketika kamu, katakanlah sedang memiliki beban hidup yang menurutmu perspektif kita "berat", maka secara bawah sadar kamu akan meyakini bahwa kondisi kamu tidak dalam kondisi yang "aman". Kondisi tidak aman ini, akan memberikan kita dua pilihan dalam memberikan respon, yaitu Fight (lawan) atau Flight (pergi). Tambahan kewajiban yang mengharuskan kamu untuk tetap memilih untuk fight adalah ketika kamu memiliki tanggung jawab didalamnya.

Konsekuensi dari pilihan fight ini secara sadar dan tidak sadar akan memberikan beberapa dampak pada pola hidup kamu. Dari sisi psikologis, kita akan mulai mencari sistem yang paling memberikan kondisi paling menguntungkan bagi kita. Semisal, jika kamu religius, kamu akan mulai mendekatkan diri kepada tuhan untuk menurunkan serangan panik dan meningkatkan ketenangan. Selanjutnya adalah biasanya kita akan mulai melakukan penilaian terhadap prioritas kegiatannya, dalam rangka meminimalisir distraksi dalam menghadapi beban yang dihadapi.

Selain psikologis, sistem fisiologis tubuhmu juga akan mulai menyesuaikan. Fokus mata dan otak akan meningkat, rasa lelah tubuh lebih mudah ditahan, stamina tiba-tiba meningkat, dan konsentrasi tidak mudah teralihkan. Kita menjadi seseorang yang sangat displin. Sounds familiar?

Sayangnya, kemampuan itu menghilang ketika "beban" itu sudah terlepas. Kemalasan mulai kembali dengan "alasan" untuk memberikan istirahat setelah menghadapi "beban" sebelumnya, yang pada kenyataannya akan terus berlanjut dan menghilangkan tingkat disiplin yang telah terbentuk sebelumnya. Dengan kata lain, kita kembali menjadi pemalas. 

Kesimpulannya?

Menurut saya, jika "beban" dan "tanggung-jawab" merupakan bahan bakar untuk "kedisiplinan", namun menimbulkan ketidaknyamanan pada kondisi kita, maka kunci dari mendapatkan tingkat kedisiplinan dengan efektif adalah memberikan sejumlah "beban" dan "tanggung-jawab" yang proporsional, yang tetap bisa membuat kita dalam kondisi "fight-state" dari waktu- waktu, namun tidak membebani berlebihan.

Semoga kita bisa terus berdisiplin!!!💪


Dalam menjalani kehidupan, kita tidak selalu mengalami kebahagiaan. Kadang kala terdapat kondisi terpuruk yang membuat kita menjadi ingin sendiri, ataupun karena dikucilkan. Saat mengalami hal tersebut, bagaimana cara kita untuk tetap menjaga kewarasan kita dan tetap dalam kondisi mental yang sehat?

Pertama, harus kita sadari bahwa segala masalah yang timbul dalam hidup kita adalah bagian dari kehidupan kita sendiri. Kita tetap membutuhkan "masalah" untuk terus hidup, namun juga tetap sebisa mungkin kita jaga agar permasalahan hidup tidak memberikan dampak negatif terhadap jalannya kehidupan kita.

Tekanan hidup dapat membuat kita menjadi lebih gampang marah, lebih kaku, tidak bertindak seperti diri sendiri, bahkan dapat berdampak pada kesehatan. Bagaimana cara mengatasi kondisi ini?

Pelajari dan terima masalah

Cari tahu penyebab masalah yang kamu alami, baik penyebab langsung maupun prinsipnya. Gunakan logika dalam menelaah masalah dan jangan biarkan perasaanmu berkuasa. Ketika kamu telah menguraikan kejadian-kejadian dengan seksama maka setiap masalah pada prinsipnya memiliki suatu sistem sederhana antara kejadian seharusnya dan tidak seharusnya.
Terima setiap kekeliruan kita dan tidak perlu menyalahkan diri sendiri ataupun orang lain, namun fokus untuk mengambil pelajaran dan mencari pemecahan atas masalah yang sedang kamu hadapi.

Tetapkan batasan waktu

Seringkali kita mengetahui letak permasalahan dan cara penyelesaian, namun kita memilih untuk menghindari penyelesaian tersebut sehingga membuat permasalahan semakin berlarut-larut dan cenderung menjadi lebih parah.
Cobalah untuk membuat batas waktu dalam setiap permasalahan yang kamu tahu penyelesaiannya, jangan sampai kebiasaan menundamu membuat permasalahan menjadi lebih parah.

Saling berbagi

Meskipun setiap manusia berbeda keterbukaannya dalam menghadapi masalah, namun untuk berbagi permasalahan masih menjadi suatu metode yang paling sederhana untuk menciptakan efek psikologis meringankan masalah.
Kamu bisa bercerita pada teman dekatmu, atau jika kamu tidak memilikinya, kamu dapat menuliskan curahan hatimu kedalam tulisan. Dampak dari keduanya hampir sama, namun sebisanya hindari menulis dan membagikan masalah pribadi di media sosial.

Istirahat

Berikan waktu untuk dirimu istirahat dari semua kesibukan lain. Terkadang kamu bukan lemah dalam menghadapi masalah, namun hanya lelah. Istirahatlah sejenak dalam kehidupan yang masih belum terlihat akhirnya ini.

Kamu bisa mengambil cuti bekerja, ataupun sekedar tidur lebih cepat dimalam hari untuk mendapatkan efek istirahat lebih baik.

Relaksasi

Tidak ada yang lebih menyenangkan daripada melakukan kegiatan yang disukai. Kamu seorang gamer? penulis? pelukis? atau seorang pendaki gunung? Apapun kegiatan yang kamu sukai, lakukan hal tersebut dan nikmati. Relaksasi diri merupakan salah satu kunci yang sangat ampuh dalam meningkatkan ketahanan mental, terutama dalam kesendirian.


Lakukan hal diatas untuk menjaga kesehatan mental saat dalam kesendirian. Tidak ada seorangpun yang dapat mengerti kita sebaik kita sendiri. Jangan cepat mempercayai kabar buruk tentang kita dari orang lain sebelum kita mengetahui fakta. Tetap sehat!